• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     

     



     

     


     



     


     


     


     


     


     


     

    Iklan

    DEMA UINAM Gelar Diskusi Tajam Demokrasi Era Prabowo-Gibran Disorot!

    Satry Polang
    Jumat, 30 Mei 2025, Mei 30, 2025 WIB Last Updated 2025-05-30T07:39:10Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250
    DEMA UINAM Gelar Diskusi Tajam Demokrasi Era Prabowo-Gibran Disorot!


    NARASIRAKYAT, Gowa, 29 Mei 2025 — Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) sukses menggelar Diskusi Kebangsaan dengan menghadirkan tokoh nasional Firman Jaya Daeli, Ketua Dewan Pembina Puspolkam. Acara yang berlangsung di Lecture Theater (LT) UINAM ini membahas tema tajam: “Demokrasi yang Mangkrak: Membongkar Warisan Politik Orde Baru di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran.”


    Diskusi ini menjadi wadah refleksi dan edukasi politik bagi generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam memahami dinamika demokrasi di Indonesia yang dinilai stagnan dan sarat tantangan.


    Presiden Mahasiswa UINAM, Muh. Zulhamdi Suhafid, menyatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membangun kesadaran kritis mahasiswa terhadap masa depan demokrasi Indonesia dan pentingnya keterlibatan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


    Selain pemaparan dari pembicara utama, peserta juga berkesempatan untuk terlibat aktif dalam sesi tanya jawab yang berlangsung hangat dan interaktif.


    5 Fakta Menarik:

    1. Firman Jaya Daeli, mantan anggota DPR RI dan Ketua Dewan Pembina Puspolkam, hadir langsung membawakan materi.

    2. Tema yang diangkat menyoroti demokrasi pasca-Orde Baru, relevan dengan dinamika politik pemerintahan terkini.

    3. Diskusi ini menjadi forum kritis dan terbuka bagi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi politiknya.

    4. Acara ini terbuka untuk umum, menjangkau kalangan mahasiswa lintas kampus dan masyarakat sipil.

    5. DEMA UINAM menunjukkan peran aktif dalam mendorong budaya demokratis dan literasi politik di kalangan pemuda.


    Demokrasi yang sehat butuh suara kritis dan aksi nyata generasi muda. Diskusi ini menjadi bukti bahwa perubahan besar dimulai dari ruang-ruang dialog kecil yang berani.

    Komentar

    Tampilkan