• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     

     



     

     



     


     


     


     

     


    Iklan

    Musrenbang Sidenreng Rappang Libatkan Penyandang Disabilitas: Simbol Inklusivitas dalam Perencanaan Daerah

    Satry Polang
    Sabtu, 24 Mei 2025, Mei 24, 2025 WIB Last Updated 2025-05-25T03:44:08Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250
    Musrenbang Sidenreng Rappang Libatkan Kaum Disabilitas: Simbol Inklusivitas dalam Perencanaan Daerah


    NARASIRAKYAT — Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan RPJMD 2025–2029 dan RKPD Tahun 2026, pada Kamis, 22 Mei 2025, dengan mengusung tema:

    “Sinergi Membangun Sidenreng Rappang Maju dan Sejahtera.”

     

    Yang menarik perhatian publik dalam kegiatan ini adalah pelibatan penyandang disabilitas secara aktif. Saat Bupati menyampaikan pidato, seorang penerjemah bahasa isyarat berdiri di sampingnya, menyampaikan pesan-pesan pembangunan secara inklusif kepada penyandang disabilitas.


    Ketua PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia) Sidrap, Yusran Hanafi, menyampaikan apresiasinya:

    “Langkah ini sangat progresif. Kami mendukung penuh pelibatan semua elemen, termasuk kami kaum disabilitas, dalam pembangunan daerah.”

     

    Kegiatan ini memperkuat komitmen Pemkab Sidrap untuk membangun dengan prinsip partisipatif, adil, dan merangkul seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.


    5 Fakta Menarik:

    1. Musrenbang digelar pada 22 Mei 2025 untuk menyusun RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026.

    2.  Mengusung tema “Sinergi Membangun Sidenreng Rappang Maju dan Sejahtera.”

    3.  Bupati Sidrap menyampaikan pidato dengan pendamping bahasa isyarat, simbol keterbukaan terhadap kaum disabilitas.

    4.  Dihadiri oleh perwakilan lintas sektor: OPD, tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, Forum anak dan penyandang disabilitas.

    5.  Ketua PPDI Sidrap, Yusran Hanafi, memberikan apresiasi dan dukungan terhadap inklusivitas dalam proses pembangunan.


    Membangun daerah bukan hanya soal angka dan proyek, tapi soal hati yang merangkul semua — karena daerah yang maju adalah daerah yang tak meninggalkan siapa pun di belakang.

    Komentar

    Tampilkan