• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     

     



     

     


     



     


     


     


     


     


     


     

    Iklan

    Presma UIN Makassar Kritik Tajam Polri: Reformasi Bukan Slogan!

    Satry Polang
    Selasa, 24 Juni 2025, Juni 24, 2025 WIB Last Updated 2025-06-24T09:05:54Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250
    Presma UIN Makassar Kritik Tajam Polri: Reformasi Bukan Slogan!


    NARASIRAKYAT, Makassar, 12 Juni 2025 — Kinerja Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si. menjadi sorotan tajam dari mahasiswa dan publik. Meski evaluasi internal rutin terus dilakukan terhadap jajaran Kapolres dan Kapolresta, masih banyak kritik tajam terkait tindakan represif, intimidatif, hingga ketidakadilan dalam penegakan hukum, terutama di bidang Intelkam, Reskrimsus, Reskrimum, Narkoba, Binmas, dan Lantas.

     

    Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Muh. Zulhamdi Suhafid, menyuarakan kekecewaan terhadap citra Polri saat ini. “Kami percaya, institusi yang baik adalah yang mau dikritik dan bersedia berbenah. Polisi harus kembali menjadi pelindung rakyat, bukan alat kekuasaan,” ujarnya.

     

    Menjelang Hari Bhayangkara pada 1 Juli, Zulhamdi mengajak aktivis di seluruh Sulawesi Selatan untuk menggelar aksi damai di titik-titik vital sebagai bentuk evaluasi terbuka terhadap Polri. Ia menekankan bahwa kritik ini bukan untuk menjatuhkan, tetapi sebagai dorongan konstruktif demi mengembalikan kepercayaan publik.

     

     5 Fakta Menarik:

     

    1.  Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Rusdi Hartono, pimpin evaluasi menyeluruh terhadap Kapolres dan Kapolresta.

    2.  Enam direktorat teknis Polri di Sulsel jadi fokus utama kritik publik: Intelkam, Reskrimsus, Reskrimum, Narkoba, Binmas, dan Lantas.

    3.  Kritik disuarakan oleh Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Zulhamdi, sebagai bentuk kepedulian terhadap reformasi Polri.

    4.  Aksi serentak dijadwalkan pada 1 Juli 2025 di berbagai titik vital kota dan perbatasan sebagai momen reflektif Hari Bhayangkara.

    5. Kritik yang disampaikan bersifat konstruktif, dengan harapan Polri kembali menjadi lembaga yang dipercaya rakyat.


    “Reformasi sejati lahir dari keberanian menerima kritik. Saat Polri kembali menjadi pengayom, kepercayaan rakyat pun akan kembali tumbuh.”

    Komentar

    Tampilkan