
![]() |
Penulis: Syamsuddin Saleng, Koordinator Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) Kab. Sidrap |
NARASIRAKYAT --- SALAM LITERASI! Selalu ada semangat dan optimisme yang kuat bahwa gerakan literasi di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) akan terus berselancar dan membumi. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan tantangan yang cukup besar, salah satunya masih rendahnya minat baca masyarakat, bahkan di kalangan pendidik.
Meski demikian, kondisi ini bukanlah alasan untuk berhenti, melainkan menjadi dorongan agar gerakan literasi semakin digiatkan dengan berbagai pendekatan strategis.
Enam Pendekatan Strategis Literasi
-
Memacu Minat Baca
Pelajar dan masyarakat harus difasilitasi dengan akses buku, artikel, atau literatur yang memadai. Ketersediaan bacaan menjadi pintu masuk utama dalam menumbuhkan budaya literasi. -
Mengembangkan Berpikir Kritis dan Kreatif
Literasi tidak cukup hanya membaca, tetapi harus mendorong pelajar dan masyarakat berpikir kritis serta kreatif dalam menghadapi tantangan zaman. -
Menciptakan Lingkungan Literasi yang Kondusif
Kehadiran perpustakaan dengan koleksi buku beragam, sudut baca di kelas, hingga kegiatan literasi seperti diskusi buku, lomba menulis, atau festival literasi akan membuat literasi semakin hidup. -
Membangun Dukungan Kolaboratif
Guru, orang tua, siswa, hingga komunitas lokal perlu terlibat aktif menciptakan kebiasaan membaca dan menulis di ruang-ruang publik. -
Peningkatan Keterampilan Literasi
Literasi tidak hanya soal membaca, tetapi juga menulis, menyampaikan ide, dan mengolah informasi. Pelajar dan masyarakat perlu terus digiatkan untuk mengasah keterampilan ini. -
Apresiasi Karya Literasi
Penghargaan terhadap karya tulis, puisi, atau bentuk kreativitas literasi lainnya akan menjadi motivasi yang kuat untuk melahirkan lebih banyak penulis dan pembaca.
Tidak bisa dipungkiri, gerakan literasi membutuhkan dukungan kebijakan. Regulasi yang jelas tentang fungsi perpustakaan sebagai pusat pengembangan literasi masyarakat sangat diperlukan. Lebih dari itu, ketersediaan anggaran yang memadai akan mengakselerasi pertumbuhan indeks kegemaran membaca serta indeks pembangunan literasi masyarakat Sidrap secara progresif.
Literasi bukan sekadar aktivitas membaca dan menulis, melainkan fondasi membangun generasi yang kritis, kreatif, dan berdaya saing. Dengan semangat kolaborasi, dukungan regulasi, serta apresiasi terhadap karya literasi, Sidrap bisa menjadi daerah yang unggul dalam pengembangan budaya baca.