![]() |
Angin Kencang Hantam Dua Kecamatan di Sidrap |
NARASIRAKYAT — Cuaca ekstrem kembali melanda Kabupaten Sidenreng Rappang pada Jumat, 19 Desember 2025, sekitar pukul 05.04 WITA, menyebabkan kerusakan ringan pada dua lokasi berbeda. Insiden angin kencang disertai hujan deras tersebut terjadi di Desa Kalosi Kecamatan Dua Pitue dan Desa Sipodeceng Kecamatan Baranti.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap melalui Pusdalops melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa, namun beberapa rumah warga terdampak akibat pohon tumbang dan terpaan angin.
Hujan lebat yang turun sejak dini hari memicu angin kencang yang kemudian menumbangkan sebuah pohon besar di Desa Kalosi hingga menimpa rumah milik KK Bahri Laebe (62). Dalam rumah tersebut turut berada istrinya Hj. Bunga Rosi (73), serta tiga anak mereka: Munandar B (36), Budiwahyunisa (35), dan M. Yasdar (32). Seorang keluarga lain, Abdullah (54), juga tercatat berada di lokasi.
Di Desa Sipodeceng, angin kencang menyebabkan 1 (satu) unit rumah milik KK Suhaimi Rahman (56) mengalami rusak ringan. Ia tinggal bersama anaknya Asriyadi (24).
Seluruh penghuni rumah selamat dan tidak mengalami luka-luka.
BPBD Sidrap mencatat bahwa dampak sementara meliputi:
1 rumah tertimpa pohon di Desa Kalosi
1 rumah rusak ringan di Desa Sipodeceng
Areal sekitar lokasi terdampak oleh material pohon tumbang
Taksiran kerugian masih dalam proses asesmen lanjutan oleh tim TRC BPBD bersama aparat desa.
Berdasarkan laporan resmi Pusdalops, langkah-langkah cepat berikut telah dilakukan:
Peninjauan langsung ke lokasi oleh BPBD dan aparat desa
Koordinasi intensif dengan pemerintah setempat untuk penanganan awal
Asesmen dan dokumentasi kerusakan material
Pelaporan resmi sebagai dasar tindak lanjut dan bantuan
Langkah cepat ini menjadi bukti kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menangani bencana hidrometeorologi di tengah cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
Lima Fakta Menarik Kejadian Angin Kencang di Sidrap
Kejadian berlangsung pagi hari saat warga bersiap beraktivitas.
Kerusakan paling parah terjadi akibat pohon tumbang, bukan bangunan roboh.
Seluruh penghuni rumah yang terdampak selamat tanpa luka sedikit pun.
Dua kecamatan terdampak dalam rentang waktu yang sama akibat fenomena cuaca ekstrem.
Penanganan awal BPBD dilakukan kurang dari dua jam setelah laporan diterima.
Musibah ini kembali mengingatkan bahwa kewaspadaan adalah kunci keselamatan, terlebih di musim hujan yang penuh ketidakpastian. Berkat kesiapsiagaan BPBD, aparat desa, dan solidaritas masyarakat, dampak bencana dapat diminimalkan. Semoga warga yang terdampak diberi kekuatan dan ketabahan, serta semoga Sidrap senantiasa dalam lindungan Allah SWT.




