 |
| Bahasa Lokal Sulsel Terancam Punah! Tim Ahli Turun Tangan |
NARASIRAKYAT, Enrekang, 15 Mei 2025 — Tim Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) yang terdiri dari akademisi lintas kampus terkemuka seperti Universitas Hasanuddin, UGM, Universitas Brawijaya, dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, melaksanakan riset bersama untuk mengkaji keterancaman kepunahan bahasa-bahasa minoritas di Sulawesi Selatan.
Riset ini dipimpin oleh Prof. Dr. Abdul Hakim Yassi dari UNHAS dan melibatkan sejumlah pakar bahasa dan budaya lokal dari berbagai universitas mitra. Lokasi penelitian mencakup sejumlah desa di Kabupaten Enrekang dan Bulukumba, termasuk Tuncung Bolli, Uru, Salokaraja, Tanah Toa, hingga Bontobulaeng.
5 Fakta Menarik:
-
Penelitian ini fokus pada upaya pelestarian bahasa daerah yang hampir tidak lagi digunakan oleh generasi muda.
-
Kolaborasi lintas kampus nasional, termasuk UNHAS, UGM, UB, dan UMS Rappang, menunjukkan perhatian serius terhadap pelestarian budaya lokal.
-
Desa-desa di Enrekang dan Bulukumba dipilih karena tingkat keterancaman bahasa yang tinggi, berdasarkan temuan awal dan rekomendasi ahli.
-
Riset dilakukan langsung di lapangan, dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi terhadap penutur asli.
-
Peneliti disambut antusias oleh warga lokal, yang berharap bahasa dan budaya leluhur mereka bisa tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Melestarikan bahasa daerah adalah menjaga identitas bangsa. Jika satu bahasa punah, satu jendela kearifan lokal tertutup selamanya.
