• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

    Iklan

    Merah Putih Undercover, Dialog Kebangsaan Mahasiswa UIN Alauddin Usung Isu Efisiensi dan Ekspresi

    Satry Polang
    Jumat, 20 Juni 2025, Juni 20, 2025 WIB Last Updated 2025-06-20T16:59:18Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

     Merah Putih Undercover, Dialog Kebangsaan Mahasiswa UIN Alauddin Usung Isu Efisiensi dan Ekspresi


    MAKASSAR – 16 Juni 2025 | Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Alauddin Makassar kembali menunjukkan tajinya dalam menghidupkan ruang akademik yang kritis dan solutif. Lewat kegiatan bertajuk “Merah Putih Undercover”, mahasiswa menggelar Dialog Kebangsaan yang mengangkat isu sensitif dan aktual: efisiensi anggaran dan dampaknya terhadap organisasi mahasiswa.

     

    Bertempat di Aula FEBI Kampus II, acara ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. Ia menyambut baik forum yang dianggap sebagai "napas kampus" dan simbol kampus yang berpikir.

     

    Dialog menghadirkan Tamsil Linrung (Wakil Ketua DPD RI) dan Dr. Nur Syamsiah, M.Pd.I (Dosen UINAM) sebagai narasumber. Keduanya mengupas pentingnya menjaga sinergi antara pengelolaan keuangan yang efisien dan hak mahasiswa untuk berekspresi dan berkarya.

     

    Presiden Mahasiswa Zulhamdi Zuhafid menekankan pentingnya dialog terbuka sebagai wadah kolaborasi dan keberdayaan, sementara Muslim Muchsi, penanggung jawab acara sekaligus Menteri Dalam Negeri DEMA UINAM, menegaskan bahwa niat baik dan gagasan harus lebih didengar dari sekadar suara keras.

     

     5 Fakta Menarik:

     

    1. Dialog mengangkat isu efisiensi anggaran dan ruang ekspresi mahasiswa.

    2.  Dibuka langsung oleh Rektor Prof. Hamdan yang menegaskan pentingnya ruang gagasan.

    3.  Dihadiri dua tokoh nasional dan kampus: Tamsil Linrung dan Dr. Nur Syamsiah.

    4.  Diinisiasi oleh DEMA UINAM sebagai bentuk refleksi dan advokasi kolektif.

    5.  Dihadiri mahasiswa lintas fakultas dan berjalan dalam suasana produktif & inklusif.


    Ketika suara mahasiswa diberi ruang, yang lahir bukan sekadar protes, tapi solusi dan harapan untuk Indonesia yang lebih dewasa.

    Komentar

    Tampilkan