
![]() |
Presma UINAM Tegaskan Pernyataan Sri Mulyani Lukai Hati Guru! |
NARASIRAKYAT, Makassar, 10 Agustus 2025 — Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muh. Zulhamdi Suhafid, melayangkan kritik keras terhadap pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait gaji guru di Indonesia. Ia menilai, pernyataan tersebut bukan hanya kurang peka terhadap realitas, tetapi juga “sangat melukai hati para guru” yang selama ini menjadi garda terdepan pendidikan.
Dalam pernyataannya, Presma UINAM menegaskan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang seharusnya mendapat penghargaan setimpal dari negara. Ia menyebut, menempatkan gaji guru sebagai “tantangan” bagi APBN adalah sikap yang kontraproduktif dengan cita-cita memajukan pendidikan nasional.
“Kalau gaji guru masih rendah dan kesejahteraannya diabaikan, bagaimana kita berharap pendidikan kita maju? Pernyataan seperti ini bisa membuat guru merasa perjuangannya tidak dihargai,” ujarnya.
Kritik ini muncul setelah viral di media sosial pernyataan Sri Mulyani yang mempertanyakan apakah rendahnya gaji guru dan dosen bisa diatasi hanya dengan APBN, atau perlu pendekatan lain seperti partisipasi masyarakat. Zulhamdi menilai hal tersebut sebagai indikator bahwa sektor pendidikan belum menjadi prioritas strategis pemerintah dalam kebijakan anggaran.
Ia mengingatkan bahwa UUD 1945 telah dengan jelas mengamanatkan kewajiban negara untuk memajukan pendidikan nasional, termasuk menjamin kesejahteraan tenaga pendidik. Berdasarkan data BPS, ketimpangan mutu pendidikan dan rendahnya kesejahteraan guru honorer masih menjadi masalah serius di berbagai daerah.
Presma UINAM mendesak pemerintah meninjau ulang alokasi anggaran pendidikan agar benar-benar memenuhi porsi minimal 20% dari APBN, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru, bukan terserap untuk belanja birokrasi.
“Ini bukan hanya soal angka di APBN, tapi soal komitmen moral dan politik negara terhadap masa depan bangsa. Mengabaikan guru sama saja mengabaikan masa depan Indonesia,” tegasnya.
5 Fakta Menarik
-
Kritik langsung kepada Menkeu – Jarang terjadi, apalagi dari level Presiden Mahasiswa.
-
Pernyataan viral – Komentar Sri Mulyani memicu diskusi luas di media sosial.
-
Guru honorer masih rentan – Data BPS menunjukkan banyak yang mendapat upah jauh di bawah UMK.
-
APBN 20% untuk pendidikan – Amanat undang-undang yang kerap dipertanyakan implementasinya.
-
Isu kesejahteraan guru = isu masa depan bangsa – Menjadi indikator kualitas SDM Indonesia.
"Menghargai guru berarti menghargai masa depan bangsa; menyejahterakan guru berarti menanam benih kemajuan."