 |
5 Fakta Menarik! Renungan Suci HUT RI ke-80 di Kulo Sidrap |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Suasana hening penuh khidmat menyelimuti Taman Makam Pahlawan (TMP) Mario, Kecamatan Kulo, saat digelar Upacara Renungan Suci dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun 2025.
Upacara ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sidrap, H. Takyuddin Masse, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Bupati Sidrap H. Sayaharuddin Alrif, serta Wakil Bupati Hj. Nurkanaah. Kehadiran para pejabat daerah ini menandai penghormatan sekaligus bentuk komitmen menjaga nilai perjuangan para pahlawan.
Sebelumnya, Andi Warda, Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Bencana Dinsos Sidrap, bersama jajaran WNM dan pengelola TMP, telah menyiapkan dengan matang agar rangkaian kegiatan berjalan lancar.
Kepala Dinas Sosial Sidrap, Hj. Wahidah Alwi, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, Renungan Suci bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi momen penting untuk menumbuhkan rasa syukur dan memperkuat tekad generasi penerus dalam mengisi kemerdekaan.
"Malam renungan ini mengingatkan kita semua bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil pengorbanan para pahlawan. Sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga, melanjutkan, dan mengisi kemerdekaan ini dengan karya nyata," tegasnya.
Dengan khidmat, peserta upacara menundukkan kepala, hening cipta, dan menyalakan obor sebagai simbol cahaya semangat juang yang tidak pernah padam.
5 Fakta Menarik
-
Upacara Renungan Suci dilaksanakan di TMP Mario, Kec. Kulo, salah satu makam pahlawan terbesar di Sidrap.
-
Dipimpin oleh Ketua DPRD Sidrap, H. Takyuddin Masse, sebagai penghormatan tertinggi.
-
Dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, serta jajaran Dinsos Sidrap.
-
Persiapan kegiatan dilakukan oleh Andi Warda (Kabid Pemberdayaan Sosial & Penanganan Bencana), bersama WNM dan TMP.
-
Hj. Wahidah Alwi, Kadis Sosial Sidrap, menekankan pentingnya menjadikan momen ini sebagai pengingat perjuangan dan motivasi pengabdian.
"Malam renungan bukan sekadar menundukkan kepala di hadapan pusara pahlawan, tetapi menundukkan hati untuk berjanji menjaga warisan kemerdekaan dengan pengabdian tanpa henti."
