![]() |
Gerakan Assikolaki PKK Sidrap Selamatkan Anak Putus Sekolah |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidenreng Rappang resmi meluncurkan Gerakan Assikolaki (Aksi Sinergi Komunitas untuk Literasi dan Pendidikan Inklusif) di Desa Buae, Kecamatan Wattang Pulu. Program ini menjadi terobosan nyata dalam upaya mengentaskan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang masih banyak dijumpai di pelosok Sidrap.
Dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Sidrap, Ny. Hj. Haslindah Syaharuddin, S.Pd., gerakan ini menekankan pendekatan berbasis komunitas dengan melibatkan masyarakat, kader PKK, dan berbagai pihak terkait. Tujuannya sederhana namun mulia: menjamin setiap anak Sidrap memiliki akses terhadap pendidikan yang layak, inklusif, dan penuh harapan.
Program ini tak hanya menghadirkan kelas alternatif dan motivasi, tetapi juga pelatihan life skill, public speaking, hingga jalur kejar paket A, B, dan C. Dengan begitu, anak-anak yang sempat terhenti pendidikannya tetap memiliki peluang untuk kembali mengejar mimpi.
5 Fakta Menarik Gerakan Assikolaki
-
Nama yang unik, “Assikolaki,” berasal dari bahasa Bugis yang bermakna “kebersamaan/kolaborasi.”
-
Program menyasar anak usia 6–21 tahun yang putus sekolah maupun tidak sekolah.
-
Selain anak-anak, remaja, kader PKK, hingga masyarakat sekitar dilibatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif.
-
Gerakan ini mengutamakan pendataan berbasis lapangan dengan dukungan RT/RW, aparat desa, serta data resmi dari Dapodik dan Dinas Sosial.
-
Tidak hanya fokus akademik, tetapi juga membekali peserta dengan soft skill dan keterampilan hidup yang berguna untuk masa depan.
Gerakan Assikolaki bukan sekadar program pendidikan, melainkan gerakan kemanusiaan yang menyalakan kembali harapan anak-anak Sidrap. Setiap langkah kecil dari masyarakat adalah cahaya yang membuka jalan menuju masa depan tanpa putus sekolah.



