• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

    Iklan

    Jumat Perdana Masjid AKUR Manisa! Ketua MUI Baranti Dr. Wahidin Ar Rafany Tekankan Masjid Pusat Pemberdayaan Umat

    Satry Polang
    Selasa, 16 September 2025, September 16, 2025 WIB Last Updated 2025-09-17T03:19:25Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    Jumat Perdana Masjid AKUR Manisa! Ketua MUI Baranti Dr. Wahidin Ar Rafany Tekankan Masjid Pusat Pemberdayaan Umat



    NARASIRAKYAT, Sidrap Shalat Jumat pertama di Masjid AKUR (Ajang Komunikasi Umat Rasulullah), Kelurahan Manisa, Kecamatan Baranti, berlangsung hikmat dan penuh harap. Kegiatan bersejarah yang digelar pada hari Jumat (tanggal pelaksanaan sesuai jadwal setempat) ini menghadirkan khatib utama Dr. Wahidin Ar Rafany, Ketua MUI Kecamatan Baranti, yang sekaligus memimpin ibadah Jumat perdana dan memberi dorongan kuat kepada umat untuk memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan kajian rutin.


    Dalam khotbahnya, Dr. Wahidin menegaskan bahwa masjid lebih dari sekadar bangunan; ia adalah pusat pendidikan, penguatan ukhuwah, dan pemberdayaan sosial. Menurutnya, tahap fisik pembangunan masjid yang kini telah rampung hendaknya diikuti pemakmuran dengan kegiatan keagamaan berkala — pengajian, majelis taklim, kajian anak muda, dan program sosial yang menyentuh warga kurang mampu di lingkungan sekitar.


    Shalat Jumat perdana Masjid AKUR dihadiri ratusan jamaah dari Kel. Manisa dan desa sekitar, termasuk para tokoh masyarakat, pemuda, pengurus masjid, serta pimpinan pondok pesantren Sehati dan Lapokalongi yang turut hadir memberi dukungan. Suasana khidmat didampingi lantunan doa bersama untuk kelangsungan aktivitas masjid dan kesejahteraan masyarakat setempat.


    Dr. Wahidin menyampaikan beberapa poin penting di mimbar: pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan Islam (tahfidz, kajian kitab, pembinaan pemuda), perlunya pengelolaan dana masjid yang transparan untuk program sosial, serta ajakan kepada tokoh dan warga untuk aktif mengisi kegiatan rutin agar masjid hidup setiap hari, bukan hanya saat hari besar.


    Salah satu keputusan penting yang disampaikan dalam kesempatan itu adalah rencana pemanfaatan sisa dana pembangunan masjid: setelah kebutuhan fisik masjid terpenuhi, dana yang masih tersedia akan digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat miskin di lingkungan masjid.Rencana ini mendapat sambutan hangat dari jamaah dan pengurus pondok pesantren setempat.


    Pimpinan Ponpes Sehati dan Lapokalongi memberi apresiasi atas visi pemberdayaan tersebut, dan menyatakan kesediaan untuk berkolaborasi menyelenggarakan kajian rutin dan program pendampingan bagi keluarga kurang mampu. Panitia pembangunan masjid juga menegaskan komitmen tata kelola yang akuntabel agar pemanfaatan dana sosial benar-benar tepat sasaran.


     5 Fakta Menarik — Shalat Jumat Pertama Masjid AKUR

    1. Momentum perdana: Masjid AKUR menggelar Shalat Jumat pertamanya setelah pembangunan fisik dinyatakan rampung.

    2. Khatib berpengaruh: Khotbah Jumat disampaikan oleh Dr. Wahidin Ar Rafany, Ketua MUI Baranti, yang memberi pesan pemakmuran dan pemberdayaan.

    3. Kolaborasi pesantren: Pimpinan Ponpes Sehati dan Lapokalongi hadir dan menyatakan kesiapan mendukung kegiatan kajian rutin.

    4. Dana sosial: Tersisa dana pembangunan akan diarahkan untuk program pemberdayaan masyarakat miskin di sekitar masjid (modal usaha, beasiswa, keterampilan).

    5. Komitmen tata kelola: Pengurus masjid menegaskan transparansi dan akuntabilitas dalam pemanfaatan sisa dana untuk program kemasyarakatan.


    Shalat Jumat pertama di Masjid AKUR bukan sekadar tonggak selesainya pembangunan fisik; ia menjadi titik awal kebangkitan sosial-keagamaan bagi Kelurahan Manisa. Bila masjid benar-benar dipakmurkan dengan ilmu, amal, dan kepedulian sosial, maka ia akan menjadi sumber cahaya bagi masyarakat — tempat lahirnya ukhuwah, pengetahuan, dan kemandirian ekonomi. Semoga langkah awal ini menjadi model bagi pengelolaan masjid lainnya: membangun bukan hanya bangunan, tetapi juga peradaban yang berdaya dan berkeadaban.

    Komentar

    Tampilkan