
![]() |
Fakultas Hukum UNISAN Wujudkan Pembelajaran Berbasis Praktik Latih Kesiapan Hadapi Dunia Peradilan |
NARASIRAKYAT, SIDENRENG RAPPANG, 10 Oktober 2025 — Fakultas Hukum Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (UNISAN SIDRAP) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan hukum yang aplikatif dan berkarakter. Melalui Program Studi Hukum Bisnis, para mahasiswa kini tengah melaksanakan kegiatan praktek simulasi sidang (peradilan semu) yang dirancang untuk melatih pemahaman dan kemampuan mahasiswa sejak semester awal.
Kegiatan ini merupakan inisiatif langsung dari Program Studi Hukum Bisnis di bawah koordinasi Sekretaris Prodi, Aliyyul Qayyuum Nugraha, S.H., M.H., dan mendapat dukungan penuh dari para dosen serta pimpinan Fakultas Hukum.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menghayati praktik hukum di dunia nyata. Karena itu, sejak semester 1 dan 3 mereka sudah diperkenalkan dengan simulasi sidang,” ungkap Aliyyul Qayyuum Nugraha.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran hukum yang modern dan kontekstual. Melalui simulasi, mahasiswa belajar memainkan peran sebagai hakim, jaksa, pengacara, maupun terdakwa agar memahami sistem beracara di pengadilan secara menyeluruh.
Aliyyul menjelaskan, kegiatan yang kini memasuki tahap persiapan intensif ini akan berlangsung selama satu semester penuh. Mahasiswa dilatih memahami naskah peradilan, membaca berkas perkara, serta memerankan tokoh hukum secara profesional.
“Sebelum masuk ke mata kuliah Praktik Peradilan di semester lima, mahasiswa perlu dibekali kemampuan dasar. Karena praktik peradilan ini prosesnya panjang—mereka harus mengenal sistem, memahami alur berkas, hingga cara menyusun dakwaan,” ujarnya.
Dalam tahap simulasi ini, naskah dan dokumen perkara disiapkan oleh dosen pembimbing, namun di masa mendatang mahasiswa akan membuat seluruh berkas secara mandiri. Dengan demikian, mereka siap menghadapi realitas praktik hukum saat magang di pengadilan atau kantor hukum.
Kegiatan praktek simulasi sidang merupakan hasil kolaborasi antara Kaprodi dan Sekprodi Hukum Bisnis bersama para dosen yang berpengalaman di dunia hukum. Program ini bersifat ekstrakurikuler, dijalankan di luar jam kuliah, namun tetap relevan dengan capaian pembelajaran di kelas.
“Kami tidak ingin mahasiswa hukum hanya mengenal teori. Mereka harus bisa melihat, merasakan, dan mengalami langsung proses peradilan. Karena itu kegiatan ini kami bentuk sejak semester dua, dan kini sudah bisa dijalankan dengan dua angkatan,” tutur Aliyyul Qayyuum Nugraha.
Fakultas Hukum UNISAN juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian dosen kepada mahasiswa. Para pengajar bersedia meluangkan waktu di luar jam mengajar untuk memberikan bimbingan teknis dan pelatihan intensif.
Kegiatan simulasi sidang ini bukan sekadar latihan berbicara di depan kelas, tetapi bagian dari strategi pembentukan karakter profesional mahasiswa hukum. Melalui simulasi, mahasiswa belajar tanggung jawab, kedisiplinan, kerja sama, dan kepekaan terhadap keadilan sosial—nilai-nilai penting yang harus dimiliki calon praktisi hukum.
“Kami ingin ketika mahasiswa lulus, mereka tidak hanya tahu hukum, tapi juga siap mengabdi dan paham bagaimana menegakkannya dengan etika,” jelas Aliyyul.
5 Fakta Menarik tentang Praktek Simulasi Sidang UNISAN Sidrap
-
Peserta terdiri dari mahasiswa semester 1 dan 3, karena Prodi Hukum Bisnis baru memiliki dua angkatan aktif.
-
Kegiatan bersifat ekstrakurikuler, dilakukan di luar jam kuliah agar tidak mengganggu jadwal akademik.
-
Mahasiswa memainkan peran hakim, jaksa, pengacara, terdakwa, dan saksi, lengkap dengan naskah peradilan.
-
Simulasi ini menjadi tahap awal menuju mata kuliah Praktik Peradilan di semester 5 yang dilaksanakan di kantor hukum/pengadilan.
-
Inisiatif berasal dari Prodi Hukum Bisnis sebagai bentuk inovasi pembelajaran berbasis praktik nyata.
Kegiatan simulasi sidang di Fakultas Hukum UNISAN Sidrap membuktikan bahwa pendidikan hukum bukan hanya soal menghafal pasal, tetapi memahami makna keadilan secara utuh. Mahasiswa dilatih sejak dini untuk berpikir kritis, beretika, dan siap berkompetisi di dunia profesional.