
![]() |
Forum Lingkar Pena Luwu Timur Luncurkan Buku “Opu Di dan Bu Tini”, Kearifan Lokal Disulap Jadi Cerita Inspiratif! |
NARASIRAKYAT, Luwu Timur, 11 Oktober 2025 — Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Luwu Timur resmi meluncurkan antologi cerpen perdana bertajuk “Opu Di dan Bu Tini” dalam sebuah acara yang berlangsung hangat dan penuh inspirasi di Moko Coffee, Magani Park, Sorowako, Sabtu (11/10).
Kegiatan ini terselenggara secara kolaboratif bersama Komunitas Pencinta Buku Anak (KPBA) Sorowako, yang juga mengadakan forum literasi bertema “Literasi Geo Park Matano” — sebagai bentuk sinergi antara dunia literasi, lingkungan, dan budaya lokal.
Puluhan peserta dari berbagai latar belakang hadir, mulai dari pelajar, profesional, guru, ibu rumah tangga, hingga aktivis sosial. Suasana akrab dan penuh semangat tampak sejak awal kegiatan, mencerminkan gairah literasi yang terus bertumbuh di Sorowako — dikenal sebagai Mining Town dengan semangat intelektual yang hidup.
Ketua FLP Luwu Timur, Azwar Tahir, dalam sambutannya menjelaskan bahwa antologi ini adalah hasil kerja bersama para anggota yang baru terbentuk sekitar satu tahun terakhir.
“Forum Lingkar Pena secara nasional berdiri sejak Februari 1997, namun di Luwu Timur kami baru berjalan sekitar satu tahun. Alhamdulillah, dalam waktu singkat kami bisa menghadirkan karya perdana ini. Lewat ‘Opu Di dan Bu Tini’, kami ingin menunjukkan bahwa nilai religiusitas bisa berpadu dengan persoalan lingkungan, keluarga, dan kehidupan sehari-hari,” ujar Azwar Tahir, yang juga dikenal sebagai guru SDIT Ulinnuha Sorowako.
Antologi “Opu Di dan Bu Tini” menjadi simbol semangat kreatif anggota FLP Luwu Timur dalam mengangkat kearifan lokal Sulawesi, dengan gaya bertutur yang sederhana namun sarat makna.
Salah satu kontributor muda, Andi Azalia, siswi SMP yang turut menulis dalam antologi ini, mengungkapkan pengalamannya menulis pertama kali dalam proyek besar FLP.
“Awalnya saya merasa sulit menemukan ide. Tapi ternyata, ide akan lahir seiring kita menulis,” ujarnya penuh semangat, disambut tepuk tangan peserta.
Kehadiran penulis muda seperti Azalia menjadi bukti bahwa FLP Luwu Timur bukan hanya komunitas literasi, melainkan ruang tumbuh bagi generasi baru penulis yang berani berkarya dan berekspresi.
Selain menjadi ajang peluncuran buku, kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi tentang pentingnya literasi berbasis kearifan lokal dan kepedulian lingkungan.
Forum Literasi Geo Park Matano yang diinisiasi KPBA Sorowako menambah dimensi ekologis dalam perayaan ini, menghubungkan literasi dengan pelestarian alam dan budaya.
“Kami ingin agar literasi tidak berhenti pada membaca dan menulis, tapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan lingkungan,” tambah Azwar Tahir.
5 Fakta Menarik tentang Peluncuran Antologi “Opu Di dan Bu Tini”
-
Antologi Perdana FLP Luwu Timur — menandai karya kolektif pertama setelah komunitas terbentuk tahun 2024.
-
Kolaborasi Lintas Komunitas — digelar bersama KPBA Sorowako dan Forum Literasi Geo Park Matano.
-
Penulis dari Berbagai Kalangan — mulai dari guru, pelajar, hingga pegiat sosial turut menyumbang karya.
-
Kearifan Lokal Jadi Tema Utama — mengangkat nilai-nilai masyarakat Sulawesi, lingkungan, dan keluarga.
-
Dikemas di Tempat Unik — peluncuran berlangsung di coffee space Magani Park, menciptakan nuansa santai tapi berisi.
“Setiap kata yang lahir dari pena adalah cahaya kecil yang menuntun generasi. Dari Sorowako, cahaya itu kini menyala untuk Indonesia.”