-->
  • Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     

    Iklan

    Kontroversi Milad Muhammadiyah di Palopo! Absennya Walikota Tuai Kritik Pedas IMM

    Satry Polang
    Minggu, 07 Desember 2025, Desember 07, 2025 WIB Last Updated 2025-12-07T18:06:15Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    Kontroversi Milad Muhammadiyah di Palopo! Absennya Walikota Tuai Kritik Pedas IMM



    NARASIRAKYAT, Palopo — Puncak resepsi Milad Muhammadiyah ke-113 Tingkat Wilayah Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Kota Palopo semestinya menjadi momentum strategis bagi Pemerintah Kota Palopo untuk menegaskan peran dan keramah-tamahan sebagai tuan rumah. Namun, ketidakhadiran Walikota Palopo pada pembukaan agenda akbar tersebut justru memantik kekecewaan luas di kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah.


    Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Palopo, Fathurrahman, menyampaikan kritik terbuka atas absennya pimpinan daerah dalam kegiatan yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah dari seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

    “Kami sangat menyayangkan sikap Walikota Palopo. Sebagai tuan rumah, ketidakhadiran beliau dalam pembukaan acara sebesar ini bukan sekadar persoalan protokoler, melainkan mencerminkan minimnya sense of belonging dan apresiasi terhadap Muhammadiyah—ormas Islam besar yang telah banyak berkontribusi bagi pembangunan bangsa, termasuk di kota ini,” tegas Fathurrahman dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12/2025).

     

    Menurutnya, Milad Muhammadiyah Se-Sulsel bukan agenda internal semata, melainkan silaturahmi akbar yang nyata-nyata membawa dampak positif bagi Kota Palopo—mulai dari perputaran ekonomi, eksposur daerah, hingga penguatan jejaring sosial kemasyarakatan. Karena itu, kehadiran Walikota sebagai simbol penghormatan dinilai penting dan strategis.

    “Tamu datang dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan, pimpinan wilayah hadir, tokoh masyarakat berkumpul, namun ‘tuan rumah’ tidak tampak. Ini preseden kurang baik bagi komunikasi politik pemerintah kota dengan elemen masyarakat sipil,” lanjutnya.

     

    Fathurrahman menegaskan, Muhammadiyah selama ini merupakan mitra strategis pemerintah dalam pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Absennya kepala daerah pada momentum besar dinilai mencederai semangat kolaborasi yang kerap didengungkan.

    “Jika agenda seremonial yang menghadirkan ribuan umat saja diabaikan, bagaimana kami bisa menaruh kepercayaan pada komitmen sinergi? IMM Kota Palopo menuntut kepekaan dan keberpihakan simbolik pemimpin daerah dalam menghargai pilar-pilar masyarakat,” pungkasnya.

    Menutup pernyataan, Fathurrahman berharap kejadian ini menjadi bahan evaluasi serius bagi Pemerintah Kota Palopo agar ke depan lebih hadir dan responsif terhadap agenda-agenda keumatan yang digelar di wilayahnya sendiri.


    Lima Fakta Menarik

    1. Milad Muhammadiyah ke-113 Se-Sulsel menghadirkan ribuan peserta dari berbagai daerah.

    2. Momentum ini berpotensi mendorong ekonomi lokal dan citra daerah Palopo.

    3. Absennya Walikota dinilai bukan isu protokoler, melainkan isu keberpihakan simbolik.

    4. Muhammadiyah disebut sebagai mitra strategis pemerintah di sektor pendidikan, kesehatan, dan sosial.

    5. IMM Palopo mendorong evaluasi dan peningkatan kepekaan kepemimpinan daerah.


    Sebuah perhelatan besar tak hanya menguji kesiapan panitia, tetapi juga kehadiran nurani kepemimpinan. Di sanalah makna menjadi “tuan rumah” diuji—bukan sekadar menyambut secara administratif, melainkan hadir memberi teladan, merawat kepercayaan, dan menguatkan persatuan.

    Komentar

    Tampilkan