![]() |
Membanggakan, Dua Pendongeng Cilik Sidrap Harumkan Daerah di Ajang Nasional KSBN 2025 |
NARASIRAKYAT, Jakarta — Prestasi gemilang kembali ditorehkan anak-anak Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Dua pendongeng cilik kebanggaan daerah, Tanawali Asis dan Ratu Arumi Radika, sukses meraih penghargaan pada Lomba Dongeng Karya Cipta Baru Tingkat Nasional 2025 bertema “Budaya dan Nilai Luhur Bangsaku”.
Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), dan digelar di Plaza Insani Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Tanawali Asis, siswa UPT SD Negeri 1 Amparita, berhasil meraih Juara Harapan 3 kategori SD kelas 1–3 melalui dongeng berjudul “Ayam Gagak dari Sidrap”. Karya tersebut mengangkat cerita rakyat dan kearifan lokal, sekaligus mengenalkan asal-usul hewan endemik khas Kabupaten Sidenreng Rappang kepada publik nasional.
Dalam proses persiapan, Tanawali mendapat pendampingan intensif dari Asman L., S.Pd., Gr., M.Pd. dan Asis T., S.Ag., Gr., M.Pd., yang membimbingnya dalam pengolahan cerita, vokal, hingga penjiwaan karakter.
Sementara itu, Ratu Arumi Radika dari TKN Idhata Rappang tampil memukau di kategori TK/PAUD, dan berhasil meraih Juara 3 Nasional lewat dongeng “Hantu Kalimpau”. Dongeng ini sarat pesan moral khas Bugis, khususnya nasihat agar anak-anak tidak bermain hingga larut dan kembali ke rumah sebelum petang.
Arumi dilatih oleh Surya Reski dan Tahira, S.Pd., AUD, yang menekankan kekuatan ekspresi, perubahan suara tokoh, serta kekayaan pesan budaya lokal.
Ketua KSBN Nasional, Mayjen TNI (Purn.) Hendardji Soepandji, menyampaikan bahwa lomba dongeng ini bertujuan menghidupkan kembali tradisi bertutur sebagai sarana pewarisan nilai budaya bangsa serta mempererat hubungan emosional antara anak dan orang tua.
Penampilan Tanawali dan Arumi dinilai unggul oleh dewan juri, terutama dalam aspek penjiwaan cerita, alur narasi, transisi karakter, serta kekuatan pesan lokal yang dikemas secara kreatif dan komunikatif.
Sebagai bentuk apresiasi, naskah dongeng “Ayam Gagak dari Sidrap” dan “Hantu Kalimpau” akan diterbitkan dalam versi analog dan digital oleh Kemendikdasmen dan Kemenbud. Tidak hanya itu, foto Tanawali dan Arumi juga akan dipajang di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, Medan, Sumatera Utara, lengkap dengan pakaian adat dan properti saat tampil.
Keberangkatan Tanawali dan Arumi ke Jakarta mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sidrap dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Para pelatih yang turut mendampingi antara lain Asman L., Asis T., Andika Putra Yani, Surya Reski, dan Tahira.
Kepala UPT SD Negeri 1 Amparita, Hj. Hasnati, S.Pd., M.M., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi Tanawali yang mampu bersaing dengan peserta dari 32 provinsi. Hal serupa disampaikan pihak TKN Idhata Rappang, yang mengapresiasi perjuangan Arumi yang mengungguli peserta dari 33 provinsi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bupati Sidrap, Wakil Bupati, Bunda PAUD Sidrap, jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta para kepala sekolah atas dukungan nyata terhadap pengembangan bakat anak.
Lima Fakta Menarik
-
Dua pendongeng cilik Sidrap sukses bersaing di tingkat nasional dengan peserta dari lebih 30 provinsi.
-
Dongeng yang dibawakan berbasis cerita rakyat dan kearifan lokal Sidrap dan Bugis.
-
Naskah dongeng pemenang akan diterbitkan oleh Kemendikdasmen dan Kemenbud.
-
Foto dan atribut penampilan pemenang dipajang di museum internasional di Medan.
-
Prestasi ini memperkuat peran pendidikan budaya sejak usia dini di Kabupaten Sidrap.
Prestasi Tanawali Asis dan Ratu Arumi Radika menjadi bukti bahwa cerita lokal, bila dikelola dengan cinta dan dedikasi, mampu bersuara hingga panggung nasional. Dari Sidrap, dongeng-dongeng sederhana menjelma jembatan pelestarian budaya dan harapan besar bagi generasi masa depan—selaras dengan semangat Saromase Sidenreng Rappang.



