
![]() |
Dialog Pemerataan Pendidikan: Komitmen Lingkar Daerah Belajar untuk Indonesia Sejahtera |
NARASIRAKYAT, SIDRAP – Dalam sebuah pernyataan kuat dan menyentuh, Rahmat Ahmad, penggerak pendidikan di Kabupaten Sidenreng Rappang, menyerukan pentingnya pemerataan pendidikan sebagai fondasi untuk masyarakat yang sejahtera. Dialog yang digagas oleh Lingkar Daerah Belajar menekankan pendidikan berbasis nilai-nilai lokal dan kolaborasi lintas sektor demi kemajuan generasi bangsa.
Melalui falsafah Bugis “Riolo na patiroang, ritengnga naparaga-raga, rimonri napampiri” dan semangat Ki Hajar Dewantara, Rahmat menekankan bahwa perubahan pendidikan harus produktif, berbasis aset manusia, serta melibatkan semua unsur ekosistem pendidikan.
5 Fakta Menarik:
-
Dialog pendidikan ini mengusung nilai lokal Bugis dan filosofi Ki Hajar Dewantara sebagai dasar arah gerakan.
-
Seluruh elemen sekolah hingga industri disebut sebagai satu kesatuan masyarakat pendidikan.
-
Lingkar Daerah Belajar menyatakan komitmen terbuka untuk memperjuangkan pendidikan inklusif dan relevan.
-
Fleksibilitas pembelajaran dan diferensiasi karakter siswa menjadi bagian penting dalam visi mereka.
-
Akses, inovasi, dan kepedulian sosial menjadi tiga pilar untuk menjawab tantangan kualitas pendidikan hari ini.
Inilah janji dari mereka yang mendidik dengan hati: bahwa perubahan tak harus sempurna, asal dilakukan bersama—dengan jujur, terbuka, dan berpihak pada anak-anak Indonesia.