• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     

    Iklan

    Dosen IAI DDI SIDRAP Asriadi Arifin Raih Gelar Doktor Lewat Disertasi Soal Budaya Bugis dan Ekonomi Halal

    Satry Polang
    Rabu, 30 Juli 2025, Juli 30, 2025 WIB Last Updated 2025-07-30T13:13:24Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

     

    Foto bersama warek IAI DDI Sidrap, Dr. Mujahidin denganAsriadi Arifin, dosen muda Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI DDI Sidenreng Rappang, berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ekonomi Islam dan Industri Halal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

    NARASIRAKYAT, 29 Juli 2025 — Kabar membanggakan datang dari dunia akademik Sidrap. Asriadi Arifin, dosen muda Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI DDI Sidenreng Rappang, berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ekonomi Islam dan Industri Halal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.


    Dalam sidang promosi doktor yang digelar secara terbuka di Gedung Pascasarjana UIN Alauddin, Asriadi mempertahankan disertasinya yang berjudul:

    "Rekonstruksi Dui' Pappenre’ dalam Pernikahan Masyarakat Bugis Perspektif Ekonomi Islam"

     

    Dihadiri Wakil Rektor, Dr. Mujahidin, serta para akademisi, mahasiswa, dan tokoh budaya dari berbagai daerah.


    Asriadi mengangkat dui’ pappenre’, sebuah praktik budaya Bugis yang menjadi simbol kontribusi calon mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita. Dalam disertasinya, ia menyandingkan praktik ini dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam, menyoroti nilai-nilai kerelaan, keadilan, dan keberkahan dalam transaksi sosial yang berlangsung dalam prosesi pernikahan.

    "Nilai dui’ pappenre’ bukan semata angka, tapi simbol kehormatan yang jika tidak dikelola sesuai prinsip Islam, bisa menimbulkan beban ekonomi dan sosial." – kutipan disertasi


    Temuan Utama Disertasi:

    1. Dui’ pappenre’ bukan hanya simbol budaya, tetapi praktik ekonomi nyata yang memengaruhi dinamika sosial dalam masyarakat Bugis.

    2. Nilai kontribusi seringkali ditentukan oleh status sosial, harga bahan pokok, dan latar pendidikan calon istri, yang berisiko menjadi beban berat bagi pihak pria.

    3. Praktik ini bisa menunda bahkan menggagalkan pernikahan jika tidak ditetapkan secara musyawarah.

    4. Asriadi merekomendasikan rekonstruksi nilai dui’ pappenre’ dengan pendekatan kesepakatan dan kerelaan, sesuai prinsip muamalah dalam ekonomi Islam.

    5. Kajian ini menegaskan pentingnya moderasi adat agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariah dan keadaban sosial.


    5 Fakta Menarik Tentang Keberhasilan Asriadi Arifin

    1.  Ia menjadi doktor termuda di IAI DDI Sidrap pada bidang Ekonomi Islam tahun 2025.

    2. Disertasinya menggabungkan pendekatan fiqih muamalah, antropologi budaya, dan ekonomi kontemporer.

    3.  Merupakan penelitian lintas bidang pertama yang secara eksplisit mengkaji dui’ pappenre’ dalam konteks halal industri di Indonesia Timur.

    4.  Proses riset melibatkan tokoh adat, ulama, dan praktisi ekonomi lokal sebagai narasumber.

    5. Penelitiannya mendapat apresiasi dari penguji eksternal sebagai salah satu kontribusi penting dalam indigenous economics berbasis Islam.


    Dr. Mansur, Rektor IAI DDI Sidrap, menyampaikan bahwa keberhasilan Asriadi merupakan cerminan kemajuan akademik dan lokalitas berpikir dari generasi muda Sidrap.

    “Beliau membuktikan bahwa budaya dan agama bukan untuk dipertentangkan, tetapi bisa disinergikan untuk membangun peradaban.”


    "Ilmu yang menggali akar budaya dan dibingkai dalam nilai-nilai Islam adalah cahaya yang menerangi masa depan, bukan hanya untuk umat, tetapi untuk kemanusiaan."
    Asriadi Arifin

    Komentar

    Tampilkan