UMPAR dan UMS Rappang Satukan Visi, Bangun Masa Depan Digital Pendidikan Bahasa Inggris Lewat Kolaborasi Teknologi

UMPAR dan UMS Rappang Satukan Visi, Bangun Masa Depan Digital Pendidikan Bahasa Inggris Lewat Kolaborasi Teknologi

NARASIRAKYAT, Sidrap, 6 Agustus 2025 — Dalam upaya menjawab tantangan pendidikan era digital, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Muhammadiyah Parepare (UMP) dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menggelar Pertemuan Kolaboratif Program Pembelajaran Digital Kolaboratif (PDK) 2025 di Ruang Rapat Prodi UMS Rappang.

Pertemuan ini menjadi wadah strategis bagi kedua institusi untuk menyamakan persepsi dan menyusun langkah konkret dalam integrasi teknologi digital ke dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat perguruan tinggi. Diskusi difokuskan pada berbagai inovasi digital seperti learning management system, pemanfaatan AI dalam pengajaran, serta model blended learning dan hybrid classroom.

 Tokoh dan Akademisi yang Hadir:

• Dr. Khadijah Maming, S.Pd., M.Pd – Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMP

• Dr. Syawal, S.Pd., M.Pd – Wakil Dekan 1 FKIP UMP

• Ibu Sianna, S.Pd., M.Pd – Dosen FKIP UMP

• Dr. Sam Hermansyah, S.Pd., M.Pd – Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMS Rappang

Kegiatan ini menandai semangat kolaborasi antarperguruan tinggi Muhammadiyah yang semakin progresif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21. Dalam forum tersebut, para peserta saling bertukar gagasan dan strategi implementatif untuk membangun ekosistem pembelajaran berbasis digital yang inklusif dan adaptif.

Program PDK tak hanya sebatas forum diskusi, tetapi juga menjadi platform pengembangan kapasitas dosen dan mahasiswa melalui pertukaran pengalaman, riset bersama, dan joint teaching di masa depan. Tujuan utamanya adalah menghasilkan lulusan yang tak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga melek digital, inovatif, dan siap bersaing di kancah global.

 5 Fakta Menarik dari Pertemuan Kolaboratif UMP & UMS Rappang:

1. Fokus pada Literasi Digital Mahasiswa: Diskusi menyoroti pentingnya membekali mahasiswa dengan kemampuan literasi digital sebagai bagian dari soft skills masa kini.

2. Platform Bersama untuk Inovasi Digital: Kedua kampus sepakat menciptakan forum berkelanjutan untuk berbagi praktik terbaik dalam pemanfaatan teknologi di kelas.

3. Kolaborasi Dua Kampus Muhammadiyah: Ini bukan sekadar kolaborasi regional, tapi simbol integrasi antarperguruan tinggi Muhammadiyah menuju visi pendidikan berbasis digital.

4. Respons Terhadap Tantangan Abad ke-21: Pendekatan pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kreativitas, kolaborasi, dan problem solving.

5. Rencana Riset dan Pengabdian Bersama: Tak hanya pembelajaran, kegiatan riset dan pengabdian juga masuk dalam roadmap kolaborasi strategis ini.

"Pendidikan digital bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang menciptakan masa depan yang lebih cerdas, kolaboratif, dan berdaya saing — dimulai dari kelas-kelas yang terhubung oleh semangat kolaborasi."