
![]() |
Ponpes Sehati Didik Santri dengan Tadabbur Alam |
NARASI RAKYAT – Pondok Pesantren Sehati kembali menghadirkan kegiatan penuh makna bagi para santri. Kali ini, mereka menggelar tadabbur alam di tepi pantai, sebuah kegiatan yang menggabungkan nilai spiritual, kebersamaan, dan keceriaan.
Ombak yang terus bergelora mengajarkan keteguhan, sementara hamparan pasir yang lembut menjadi pengingat tentang kerendahan hati. Nilai-nilai inilah yang ditanamkan oleh pimpinan ponpes, Dr. Wahidin Ar Rafany, yang menegaskan bahwa alam adalah guru besar yang tak pernah lelah memberi pelajaran.
“Kegiatan ini penting karena Islam tidak membatasi proses belajar hanya di dalam kelas. Alam juga memberikan banyak hikmah yang bisa kita petik untuk memperkuat iman dan membentuk karakter santri,” jelas Dr. Wahidin.
Selain menikmati keindahan pantai, para santri diajak untuk merenungkan kebesaran ciptaan Allah, menjaga kebersamaan, dan membangun semangat ukhuwah. Kegiatan ini bukan sekadar rekreasi, melainkan media pembelajaran yang menyentuh akal dan hati.
5 Fakta Menarik Tadabbur Alam Santri Sehati
-
Belajar dari Ombak & Pasir – Santri diajak mengaitkan fenomena alam dengan nilai kehidupan: keteguhan, kesabaran, dan kerendahan hati.
-
Dipimpin Langsung oleh Pimpinan Ponpes – Dr. Wahidin Ar Rafany turun langsung mendampingi, memberi tausiyah, dan memotivasi santri.
-
Menguatkan Ukhuwah – Kegiatan ini mempererat persaudaraan antar-santri dengan nuansa keceriaan dan kebersamaan.
-
Belajar di Luar Kelas – Pesantren Sehati membuktikan bahwa pendidikan Islam bisa dikemas kreatif, tidak monoton di ruang belajar.
-
Menanamkan Cinta Lingkungan – Santri tidak hanya belajar, tetapi juga diajak menjaga kebersihan pantai sebagai wujud kepedulian terhadap alam.
Tadabbur alam di pantai bersama Santri Sehati menjadi bukti bahwa ilmu tidak hanya tertulis di buku, melainkan juga terhampar di alam semesta. Ombak, pasir, dan langit luas adalah ayat-ayat Allah yang terbentang untuk direnungkan. Dari kegiatan ini, para santri belajar bahwa iman, ilmu, dan karakter tidak hanya dibangun di ruang kelas, tetapi juga di setiap sudut ciptaan-Nya.