
![]() |
5 Tahun Tanpa Mattoanging! Presiden Red Gank PSM Makassar Minta Stadion Sejarah Itu Dibangun Kembali |
NARASIRAKYAT, SIDRAP, 21 Oktober 2025 – Tepat lima tahun sudah sejak Stadion Mattoanging, simbol kejayaan dan sejarah panjang sepak bola Makassar, dibongkar pada 21 Oktober 2020. Hingga kini, lokasi bekas stadion kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu masih terbengkalai tanpa kejelasan nasib. Suara kerinduan untuk melihat stadion legendaris itu kembali berdiri pun kembali menggema, salah satunya datang dari sosok yang tak asing di dunia sepak bola Sulsel — Sulkarnain, atau akrab disapa Sul Daeng Kulle, Presiden Red Gank PSM Makassar.
Dalam refleksi peringatan lima tahun pembongkaran, Sul Daeng Kulle menyampaikan harapan mendalam agar Stadion Mattoanging tidak sekadar menjadi kenangan masa lalu.
“Kami tidak berharap lokasi yang ada saat ini dialihfungsikan menjadi tempat lain. Mattoanging punya sejarah panjang, telah dilewati beberapa generasi. Kami, suporter PSM Makassar, sangat berharap agar stadion itu bisa kembali dibangun di lokasi yang sama,” ujar Sul Daeng Kulle penuh harap.
Kronologi 5 Tahun yang Penuh Janji
-
21 Oktober 2020: Pembongkaran Stadion Mattoanging dimulai pada era Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, dengan janji akan membangun kembali stadion bertaraf internasional.
-
Awal 2021: Rencana pembangunan kembali diumumkan, bahkan disebut telah memenuhi syarat administrasi.
-
21 Oktober 2021: Setahun berselang, lokasi stadion terbengkalai dan ditumbuhi rumput liar.
-
2022: Anggaran Rp6 miliar yang sempat dialokasikan dalam APBD dialihkan, menyebabkan pembangunan kembali batal.
-
2023–2025: Hingga kini, masalah lahan belum tuntas, sementara Pemerintah Provinsi Sulsel mulai mengalihkan fokus ke proyek stadion baru di Sudiang, yang direncanakan mulai dikerjakan akhir 2025.
Bekas lokasi stadion kini hanya menyisakan puing-puing, timbunan tanah, dan rumput yang menutupi lapangan. Tak ada tanda-tanda aktivitas pembangunan. Padahal, di tempat itulah ribuan pasang mata pernah bersorak menyanyikan yel-yel PSM, menyaksikan perjuangan “Juku Eja” di tanah sendiri.
Lima Fakta Menarik tentang Stadion Mattoanging
-
Diresmikan tahun 1957, Stadion Mattoanging menjadi markas pertama PSM Makassar dan menjadi saksi sejarah kemenangan klub tertua di Indonesia itu.
-
Pernah menjadi venue internasional dalam ajang sepak bola Asia Tenggara pada era 1970-an.
-
Nama “Mattoanging” berasal dari bahasa Makassar yang berarti angin kencang, melambangkan semangat pantang menyerah warga Sulsel.
-
Kapasitas awal 15.000 penonton, kemudian ditingkatkan menjadi 25.000 seiring meningkatnya prestasi PSM.
-
Pembongkaran stadion tahun 2020 menjadi momen paling emosional bagi suporter, karena dilakukan tanpa kepastian pembangunan ulang yang konkret hingga kini.
Kini, Stadion Mattoanging bukan sekadar tempat, tapi simbol dari kerinduan akan janji yang belum ditepati. Ketika lapangan itu kembali hijau dan tribun kembali bergemuruh, maka bukan hanya stadion yang berdiri — tetapi juga kebanggaan, sejarah, dan semangat warga Sulawesi Selatan yang kembali hidup.