![]() |
Kolaborasi BEM UNISAN SIDRAP Bersama LISAN Hidupkan Spirit Kepahlawanan di Era Digital |
NARASIRAKYAT — Semangat intelektual kembali menyala di Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (UNISAN Sidrap) ketika Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNISAN berkolaborasi dengan Lingkar Mahasiswa Islam untuk Perubahan (LISAN) menggelar rangkaian kegiatan bertema “Menghidupkan Spirit Kepahlawanan di Era Digital” dan “Revitalisasi Nilai Kepahlawanan di Era Modern dan Mendorong Kesetaraan.”
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menghubungkan nilai perjuangan para pahlawan dengan tantangan dunia digital modern yang serba cepat dan kompleks.
Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan teknologi, mahasiswa UNISAN Sidrap kembali diajak untuk memaknai kepahlawanan dalam wajah yang lebih relevan. Tidak lagi sebatas perjuangan fisik, tetapi keberanian intelektual, kejujuran digital, keberpihakan pada kebenaran, dan aksi nyata dalam memperjuangkan kesetaraan.
Dalam sambutan pembuka kegiatan seminar, perwakilan BEM UNISAN menegaskan bahwa pahlawan masa kini adalah mereka yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, melawan hoaks, menyebarkan literasi, serta menciptakan ruang digital yang sehat dan beretika.
“Di era digital, menjadi pahlawan berarti menjadi agen perubahan positif,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kurniawan, SE., M.Si., turut memberikan apresiasi mendalam. Ia menegaskan bahwa mahasiswa hari ini memegang peranan penting dalam menjaga nilai kebangsaan dan etika digital.
“Para pahlawan telah memberikan contoh keberanian. Mahasiswa kini harus meneruskannya dengan integritas, kreativitas, dan literasi digital yang kuat,” tuturnya.
Kegiatan ini semakin menggelora dengan Diskusi Publik kolaboratif antara BEM UNISAN dan LISAN. Dua narasumber muda—Koordinator Divisi Keperempuanan LISAN dan kader GMNI—mengupas wajah baru kepahlawanan: keberanian melawan ketidakadilan, memperjuangkan kesetaraan, memperkuat keberpihakan, serta membangun kultur digital yang lebih aman bagi kelompok rentan.
Diskusi yang dipandu moderator BEM berlangsung dinamis, menghadirkan tanya jawab kritis dari mahasiswa lintas fakultas. Ruang intelektual seakan hidup kembali, membuktikan bahwa UNISAN Sidrap masih menjadi rumah bagi pemikiran progresif dan semangat perubahan.
Ketua BEM UNISAN dalam sambutannya menyampaikan bahwa kepahlawanan hari ini bukan soal senjata, melainkan suara.
“Kita adalah pahlawan sosial. Tidak boleh hanya diam ketika ketidakadilan terjadi,” tegasnya.
Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan kampanye digital #PahlawanMasaKini serta peluncuran Program Literasi Digital BEM, yang berfokus pada etika bermedia, keamanan data, dan penanaman karakter kebangsaan.
5 Fakta Menarik Kegiatan
-
Melibatkan dua organisasi berbeda (BEM & LISAN) yang memperluas perspektif kepahlawanan dan kesetaraan.
-
Menghadirkan narasumber muda dari LISAN dan GMNI, menandai penguatan kolaborasi lintas organisasi.
-
Diskusi publik dihadiri berbagai fakultas, menjadikannya ruang dialog multidisipliner yang hidup.
-
Hadirnya kampanye digital #PahlawanMasaKini, menunjukkan semangat kepahlawanan dalam bentuk konten positif.
-
Peluncuran program literasi digital, sebagai upaya konkret mendorong mahasiswa menjadi pengguna teknologi yang etis dan kritis.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, UNISAN Sidrap sekali lagi membuktikan bahwa kampus bukan sekadar ruang akademik, tetapi ruang persemaian karakter, keberanian, dan kepedulian sosial.
Spirit kepahlawanan tidak mati—ia berevolusi, tumbuh bersama generasi muda yang berani berpikir, bersuara, dan bergerak demi perubahan.










