• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     


     


     


     


     


     

    Iklan

    Komunitas Massilessureng Tumbuhkan Kesadaran Pendidikan dan Kemanusiaan Lewat Film “Solata”

    Satry Polang
    Minggu, 09 November 2025, November 09, 2025 WIB Last Updated 2025-11-10T03:18:19Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    Komunitas Massilessureng Tumbuhkan Kesadaran Pendidikan dan Kemanusiaan Lewat Film “Solata”



    NARASIRAKYAT, Sengkang, 8 November 2025 — Dalam semangat menumbuhkan kesadaran budaya dan religiusitas, Komunitas Massilessureng, menggelar perjalanan budaya dan religi ke Sengkang, Kabupaten Wajo. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi tetapi juga bentuk refleksi nilai kemanusiaan dan spiritualitas melalui pemutaran film “Solata” di Bioskop Sallo Mall – Dakota Cinema, Sengkang.


    Film “Solata”, yang dalam bahasa Toraja berarti teman, sukses menggugah hati para peserta. Karya sutradara Ichwan Persada ini membawa pesan mendalam tentang makna keluarga, pendidikan, dan kemanusiaan dalam bingkai kearifan lokal Tana Toraja.


    Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Faizal Sandrang Patonangi mewakili komunitas memberikan penjelasan mengenai pesan moral film “Solata”. Ia menekankan bahwa film ini “mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan universal yang kerap terlupakan di tengah kemajuan teknologi dan individualisme modern.”


    Sementara itu, Ani, menyampaikan apresiasinya atas film tersebut. “Solata bukan sekadar tontonan, tapi tuntunan. Ia mengingatkan bahwa keluarga sejati bisa lahir dari persahabatan yang tulus dan perjuangan bersama untuk kebaikan,” ujarnya dengan penuh haru.


    Lima Fakta Menarik tentang Kegiatan dan Film “Solata”

    1. Film Lokal Bertema Universal
      “Solata” merupakan film drama pendidikan yang berlatar di Pegunungan Ollon, Tana Toraja, namun mengusung pesan universal tentang keluarga, persahabatan, dan pengabdian.

    2. Mengangkat Isu Pendidikan di Daerah Terpencil
      Tokoh utama, Angkasa (Rendy Kjaernett), adalah guru relawan yang menghadapi realitas keras pendidikan di pedalaman—simbol perjuangan guru-guru Indonesia.

    3. Diproduksi oleh Walma Pictures dan Indonesia Sinema Persada
      Film ini menonjolkan keindahan lanskap Toraja yang autentik serta kearifan lokal masyarakatnya.

    4. Pesan Sosial yang Menggetarkan Hati
      Film menegaskan bahwa “keluarga tidak selalu berdasarkan darah” dan bahwa kebahagiaan sejati lahir dari rasa syukur serta pengabdian kepada sesama.

    5. Kegiatan Komunitas Massilessureng sebagai Ruang Refleksi
      Perjalanan ini menjadi simbol kepedulian alumni terhadap isu-isu sosial, budaya, dan pendidikan di Sulawesi Selatan.


    Kegiatan ini memperlihatkan bahwa film bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pendidikan moral dan spiritual. Melalui “Solata”, Komunitas ini diajak merenungi nilai kehidupan: kesederhanaan, pengabdian, dan makna sejati dari menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.


    Film “Solata” dan perjalanan Komunitas Massilessureng menjadi pengingat bahwa pendidikan sejati tak selalu terjadi di ruang kelas—kadang ia tumbuh dalam perjalanan, dalam pertemuan, dan dalam kisah sederhana tentang kemanusiaan.

    Komentar

    Tampilkan