![]() |
Penghuni Sakit Stroke dan Rumah Hampir Roboh, Warga Manisa Baranti Butuh Uluran Tangan |
NARASIRAKYAT, Baranti, Sidenreng Rappang — Kondisi memprihatinkan dialami sebuah keluarga di Lingkungan Manisa, Kelurahan Benteng, Kecamatan Baranti. Rumah milik Bapak Jamaluddin, yang terletak di sebelah utara UPT SDN 11 Benteng dan sisi utara Pasar Manisa, kini rusak berat dan tak lagi layak huni. Sejumlah tiang rumah dimakan rayap hingga hampir roboh, memaksa keluarga menahan struktur bangunan hanya dengan mengikatkan tiang pada batang pohon kelapa agar tidak tumbang.
Menurut penuturan warga setempat, termasuk Ibu Hasmiati yang pertama kali melaporkan kondisi ini, saat ini mereka tinggal dibawah rumahnya ketika hujan turun, air kembali naik dan menggenangi tempat tinggal seadanya itu.
Bapak Jamaluddin, kepala keluarga, telah mengalami stroke selama tiga tahun terakhir. Kondisi fisiknya yang terbatas membuatnya tak mampu lagi memperbaiki rumah atau bekerja untuk menopang keluarga. Dalam wawancara, ia mengaku banyak pihak pernah datang mengambil foto rumahnya dan mendokumentasikan kondisinya, namun belum ada bantuan nyata yang datang.
“Saya pernah dapat PKH, tapi sekarang tidak lagi. Banyak yang datang foto-foto, tapi tidak ada yang kembali membawa kabar,” ungkapnya dengan suara lirih.
Keluarga berharap ada perhatian khusus dari pemerintah, instansi sosial, dan pihak terkait, mengingat kondisi rumah yang rawan ambruk serta kebutuhan pengobatan Jamaluddin yang terus berlanjut.
5 Fakta Menarik dan Menggetarkan Hati
-
Tiang rumah dimakan rayap dan ditopang dengan ikatan ke pohon kelapa agar tidak roboh.
-
Rumah sering kebanjiran saat hujan, membuat keluarga berpindah-pindah tempat di dalam rumah.
-
Bapak Jamaluddin mengalami stroke selama 3 tahun dan tidak mampu bekerja.
-
Pernah menerima PKH, namun kini sudah tidak mendapatkan bantuan lagi.
-
Banyak pihak pernah mendokumentasikan kondisi rumah, namun belum ada bantuan yang terealisasi.
Semoga kisah ini menjadi pengingat bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian. Ketika kepedulian bersatu dengan tindakan nyata, maka kehangatan kemanusiaan dapat menjadi pondasi yang lebih kokoh daripada tiang rumah mana pun.











