-->
  • Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates

     



     

    Iklan

    Anindita Suprapto Putri Ikhtiar Panjang Seorang Ibu Muda Dalam Meraih Pengabdian

    Satry Polang
    Kamis, 25 Desember 2025, Desember 25, 2025 WIB Last Updated 2025-12-26T02:13:49Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    Anindita Suprapto Putri Ikhtiar Panjang Seorang Ibu Muda Dalam Meraih Pengabdian



    NARASIRAKYAT --- Anindita Suprapto Putri, A.Md. A.P, lahir di Sinjai, 03 September 1998, merupakan lulusan Diploma III Administrasi Pemerintahan. Perjalanan hidupnya tidak selalu berjalan sesuai rencana, namun setiap fase yang dilalui justru membentuk keteguhan dan kedewasaan. Kisah ini menggambarkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari harapan, melainkan bagian dari proses menuju tujuan yang lebih besar.

    Tahun 2019 menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikannya. Di tahun tersebut, Anindita menyelesaikan studi sekaligus menjalani peran sebagai istri dan ibu di usia yang relatif muda. Bahkan ketika masih duduk di bangku kuliah, anaknya telah berusia tiga tahun. Kondisi ini menuntut pengorbanan emosional yang tidak kecil. Keputusan meninggalkan anak di kampung halaman demi menyelesaikan pendidikan di kota dijalani dengan perasaan campur aduk rindu yang mendalam, rasa bersalah, serta kelelahan yang kerap datang bersamaan. Meski demikian, keyakinan akan pentingnya pendidikan sebagai bekal masa depan keluarga menjadi penguat untuk terus bertahan.

    ​Usaha yang dilakukan tidak sia-sia. Sebelum resmi menyandang status ASN, Anindita telah dipercaya bekerja di BPN Kota Makassar selama enam bulan, terhitung sejak Agustus hingga Desember 2019. Pengalaman awal di dunia kerja ini menjadi fase pembelajaran yang berharga, terutama dalam membangun disiplin, etos kerja, serta tanggung jawab profesional. Lingkungan kerja tersebut turut membentuk pemahaman bahwa bekerja bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi juga tentang kejujuran dan pengabdian.

    Memasuki Januari 2020, kesempatan lain kembali hadir. Anindita dinyatakan lolos seleksi PPNPN di KPP Bulukumba dan mendapat penempatan di KP2KP Sinjai sebagai front office. Tugas sebagai garda terdepan pelayanan publik memberikan pengalaman langsung berinteraksi dengan masyarakat. Dari posisi ini, kesabaran, ketelitian, serta kemampuan berkomunikasi menjadi keterampilan yang terus diasah. Pengalaman tersebut menumbuhkan keinginan untuk memberikan kontribusi yang lebih luas melalui jalur aparatur sipil negara.

    Kesempatan itu akhirnya datang pada tahun 2021, ketika pemerintah membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Dengan latar belakang pengalaman kerja yang ada, Anindita memberanikan diri mendaftar di Kejaksaan Agung pada formasi Pengelola Data Perkara dan Putusan, yang kini dikenal sebagai Pengelola Penanganan Perkara. Tantangan terbesar pada fase ini adalah keterbatasan waktu. Status sebagai pegawai kontrak membuat persiapan harus dilakukan di sela-sela pekerjaan, tanpa kesempatan mengikuti bimbingan belajar seperti kebanyakan peserta lainnya.

    Di tengah keterbatasan tersebut, dukungan lingkungan kerja menjadi faktor penting. Rekan-rekan di kantor lama memberikan semangat dan bantuan nyata dengan meringankan beban pekerjaan agar waktu belajar dapat dimaksimalkan. Dukungan ini menjadi bukti bahwa keberhasilan sering kali lahir dari kerja sama dan kepedulian orang-orang di sekitar, bukan semata hasil usaha individu.

    Proses persiapan CPNS dijalani dengan penuh kedisiplinan, meskipun tekanan mental kerap hadir. Membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan belajar menjadi tantangan tersendiri. Ada masa-masa ketika kelelahan fisik dan beban pikiran hampir meruntuhkan semangat. Puncak kegelisahan terjadi ketika beberapa peserta melakukan perhitungan cepat berdasarkan nilai SKD dan SKB. Hasil sementara menunjukkan posisi Anindita berada di peringkat 765, sementara kuota penerimaan hanya sampai peringkat 650. Situasi tersebut memunculkan rasa cemas, sedih, dan kecewa, hingga sempat muncul keraguan terhadap hasil dari seluruh perjuangan yang telah dijalani.

    Namun, perhitungan manusia tidak selalu sejalan dengan ketetapan Tuhan. Di luar dugaan dan prediksi, hasil resmi seleksi menunjukkan bahwa Anindita dinyatakan lolos CPNS dengan peringkat 456 dari sekitar 50.000 pendaftar. Keberhasilan tersebut diraih pada percobaan pertama, saat berusia 23 tahun. Capaian ini menjadi bukti bahwa kesabaran, ketekunan, dan keyakinan mampu menghasilkan hasil terbaik pada waktu yang telah ditentukan.

    Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari doa orang tua yang tak pernah terputus serta dukungan penuh dari suami yang senantiasa mendampingi di setiap proses. Kehadiran keluarga menjadi sumber kekuatan utama, terutama di saat kelelahan dan keraguan datang silih berganti. Dukungan moral inilah yang menjaga semangat tetap menyala hingga tujuan tercapai.

    Kini, capaian sebagai ASN bukan sekadar simbol keberhasilan pribadi, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar dalam melayani negara dan masyarakat. Perjalanan Anindita menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki waktu dan jalannya masing-masing. Selama ikhtiar dilakukan dengan sungguh-sungguh, doa dipanjatkan dengan keyakinan, dan kesabaran dijaga dalam setiap proses, tidak ada perjuangan yang benar-benar sia-sia.

    Ditulis oleh: Titania Aurilya

    Komentar

    Tampilkan