![]() |
Tim Bangkit dari Masjid Sidrap Kunjungi Guru Ngaji Viral di Soppeng Bentuk Apresiasi untuk Pengabdian Nenek Hj. Indare, 45 Tahun Mengabdi |
NARASIRAKYAT, Soppeng, 22 Desember 2025 — Melalui akun media sosial resminya, Tim Bangkit dari Masjid (BDM) Sidrap di bawah koordinator Munaing, membagikan momen silaturahmi penuh haru saat mengunjungi sosok guru ngaji viral asal Kabupaten Soppeng, Nenek Hj. Indare (70). Kunjungan ini merupakan wujud kecintaan dan penghargaan tim terhadap perjuangan para guru mengaji kampung yang selama ini mengabdikan diri mendidik anak-anak dengan kesungguhan dan keikhlasan.
Dalam unggahan Facebook atas nama Arbae Wif, tampak raut bahagia terpancar dari wajah Hj. Indare yang menyambut baik kedatangan tim BDM Sidrap. Ia merasa terharu dan mengapresiasi kunjungan tersebut sebagai bentuk perhatian nyata terhadap perjuangannya mengajar mengaji puluhan tahun.
Hj. Indare dikenal luas di media sosial, terutama TikTok dan Facebook, berkat video-video pendek yang menampilkan interaksi lucu nan hangat bersama murid-muridnya. Suasana belajar mengaji di rumah panggung sederhananya kerap diwarnai tawa, candaan, dan pesan moral. Gaya mengajar yang ringan, jenaka, dan penuh kasih sayang menjadikan beliau sosok inspiratif sekaligus teladan penyemangat bagi generasi muda.
Beralamat di wilayah Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Hj. Indare telah mengajar mengaji selama hampir 45 tahun, dengan jumlah santri saat ini mencapai 20 murid. Semangatnya mengabdi di usia senja menjadi alasan kuat mengapa masyarakat luas begitu menghormatinya.
Lima Fakta Menarik tentang Hj. Indare
Telah mengajar mengaji selama 45 tahun, dimulai sejak usia muda hingga kini di usia 70 tahun.
Mengajar di rumah panggung sederhana di Donri-Donri, jauh dari keramaian, namun selalu penuh kehidupan.
Jumlah santri mencapai 20 anak, yang datang rutin untuk belajar membaca Al-Qur'an.
Gaya mengajar diselingi candaan, membuat proses belajar menyenangkan dan dekat dengan anak-anak.
Viral di sosial media TikTok dan Facebook, menyentuh hati banyak orang dengan suasana belajar yang hangat dan autentik.
Kunjungan yang dilakukan Tim Bangkit dari Masjid Sidrap tidak hanya menjadi bentuk apresiasi, tetapi juga pengingat bahwa para guru kampung seperti Hj. Indare adalah penjaga cahaya peradaban. Mereka mengajar dengan ketulusan hati, membentuk karakter anak bangsa, dan menjadi inspirasi lintas generasi.
Semoga langkah ini mampu membuka mata banyak pihak bahwa penghormatan dan dukungan untuk pengajar lokal sangatlah penting. Karena melalui mereka, ilmu terjaga; melalui mereka pula, nilai agama dan moral diwariskan dengan penuh cinta.





