
![]() |
Gorengan Pinggir Jalan vs Bisnis Online: Strategi Pak Muhammad Bertahan di Tengah Gempuran Digital |
NARASIRAKYAT --- Meski tak punya akun Instagram atau aplikasi pesan-antar, Pak Muhammad (52), pedagang gorengan di pinggir jalan, membuktikan bahwa pelayanan ramah dan rasa otentik tetap jadi kekuatan bisnis kuliner tradisional. Di tengah gempuran bisnis online, ia tetap menjadi pilihan pelanggan setia karena kehangatan interaksi dan cita rasa khas gorengannya.
Pak Muhammad mengaku tertarik memanfaatkan platform digital, tapi keterbatasan pengetahuan teknologi dan kendala logistik membuatnya belum bisa beralih ke sistem daring. Meski begitu, ia tak patah semangat. Ia masih menjaga kualitas produk, memberikan pelayanan terbaik, dan berharap ada pelatihan teknologi untuk pelaku usaha kecil sepertinya.
5 Fakta Menarik
-
Omzet harian stabil sekitar Rp200.000 meski tanpa promosi digital.
-
Pak Muhammad pernah mencoba terima pesanan lewat HP, tapi sempat nyasar saat antar makanan.
-
Ia tetap bertahan dengan kekuatan senyum, ramah, dan gorengan hangat baru matang.
-
Konsumen setianya lebih memilih beli langsung karena rasa dan suasana akrab.
-
Ia berharap pelatihan digital atau kerja sama dengan anak muda bisa membantunya naik kelas.
Di tengah gemuruh notifikasi dan pesanan daring, suara wajan mendesis dan sapaan hangat pedagang tetap punya tempat di hati kita. Karena bisnis bukan sekadar transaksi—ia adalah cerita, rasa, dan kehangatan manusia.
Penulis : Nama : Mutmainnah
Nim : 0910580222002
Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Semester 6
Link Youtube