
![]() |
ITKES Muhammadiyah Sidrap Mantapkan Langkah Menuju Kampus Bertaraf Internasional |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Rektor Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Muhammadiyah (ITKESMU) Sidrap, Dr. Muhammad Tahir, menegaskan komitmen kampus untuk terus membangun jaringan internasional sebagai langkah menuju akreditasi internasional.
“Insya Allah, dosen-dosen ITKESMU Sidrap akan melanjutkan studi S3 ke luar negeri. Tahun ini, ada tambahan 5 dosen Kebidanan dan 3 dosen Keperawatan yang berangkat, sehingga total ada 14 dosen yang menempuh pendidikan doktoral di luar negeri,” ungkapnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam momen International Seminar yang digelar di Iqra’ Hall ITKES Muhammadiyah Sidrap, Sabtu (9/8/2025), bertema “Comparative Perspectives on Health Culture: Integrating Local Wisdom and Global Innovations for Holistic Wellbeing.”
Seminar menghadirkan dua pakar kesehatan dari Malaysia, Prof. Dr. Aini Binti Ahmadi (KPJ Healthcare University) dan Prof. Madya Dr. Zainab Binti Mohd Shafi (Universitas Sultan Zainal Abidin). Keduanya membagikan wawasan mendalam mengenai integrasi kearifan lokal dan inovasi global di bidang kesehatan.
Dr. Muhammad Tahir menyatakan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi juga bukti nyata internasionalisasi kampus Muhammadiyah di Sidrap.
“Kami ingin mahasiswa berwawasan global, tetap berakar pada nilai lokal, dan mampu bersaing di dunia internasional,” tegasnya.
5 Fakta Menarik
-
14 Dosen ITKESMU Sidrap Studi S3 di Luar Negeri – Termasuk 5 dosen Kebidanan dan 3 dosen Keperawatan yang baru berangkat tahun ini.
-
Tema Global-Relevan – Menggabungkan kearifan lokal dan inovasi global untuk kesehatan holistik.
-
Dua Profesor Malaysia Hadir – Pakar keperawatan dan kebidanan berbagi perspektif internasional.
-
Peserta Lintas Angkatan – Seminar diikuti mahasiswa baru dan senior sebagai bagian orientasi akademik.
-
Langkah Strategis Internasionalisasi – Mendukung target kampus meraih akreditasi internasional.
“Langkah kecil menuju dunia dimulai dari keberanian melangkah keluar, namun tetap berpijak pada nilai-nilai yang membentuk jati diri kita.”