 |
Koboy dari Timur Hidupkan Sungai Bila Dalam Semangat Kemerdekaan! Ribuan Benih Ikan Ditebar |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Sungai Bila yang pernah menjadi saksi luka akibat kerakusan tambang kini kembali hidup. Tepat setelah upacara memperingati HUT RI ke-80 tahun 2025, masyarakat bersama legislator NasDem Sidrap, Andi Tandri Sangka, atau yang akrab dikenal sebagai Koboy dari Timur, melakukan aksi nyata dengan menebar ribuan benih ikan di Sungai Bila.
Kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi simbol kembalinya harapan rakyat. Sebab, sebelum peristiwa bersejarah ini, puluhan tambang yang merusak sungai, sawah, kebun, hingga merampas nafas kehidupan rakyat—telah ditutup. Keputusan tegas itu kini membuahkan hasil: air kembali jernih, tanah kembali bernafas, dan warga kembali tersenyum.
Di tengah sorak-sorai masyarakat dan tawa anak-anak yang membawa bendera merah putih kecil, Sungai Bila seolah menjadi panggung sejarah baru. Tidak lagi hanya aliran air, tetapi aliran kehidupan dan semangat kemerdekaan.
Andi Tandri Sangka menegaskan bahwa kemerdekaan bukan sekadar mengibarkan bendera, tetapi juga mengibarkan keberanian menjaga warisan leluhur. Baginya, cinta tanah air bukan hanya soal menyanyikan lagu perjuangan, melainkan keberanian untuk melawan ketamakan yang merusak bumi.
Momen ini pun menjadi pesan kuat di usia ke-80 tahun Republik Indonesia: bahwa merdeka berarti berdaulat atas tanah, air, dan udara—bukan menyerahkannya kepada tangan-tangan rakus yang hanya mementingkan keuntungan.
5 Fakta Menarik
-
Aksi Usai Upacara – Penebaran benih ikan dilakukan tepat setelah upacara HUT RI ke-80, menambah makna kemerdekaan.
-
Tambang Ditutup – Puluhan tambang perusak sungai dan sawah sebelumnya telah resmi ditutup, menandai kemenangan rakyat.
-
Keterlibatan Masyarakat – Warga, anak-anak, hingga tokoh lokal hadir langsung menyaksikan dan ikut menebar benih.
-
Sungai Kembali Hidup – Ribuan benih ikan ditebar sebagai simbol kembalinya kehidupan dan harapan di Sungai Bila.
-
Simbol Nasionalisme Baru – Aksi ini memaknai nasionalisme bukan hanya seremoni, tetapi keberanian menjaga bumi.
"Merdeka hari ini bukan hanya diwariskan oleh para pejuang masa lalu, tetapi juga diciptakan kembali oleh mereka yang berani menutup luka bumi dan menebar harapan untuk generasi masa depan."
