
![]() |
Konsultasi Publik BPBD Sidrap, Bergerak Pulihkan Bencana Besar |
NARASIRAKYAT, Sidenreng Rappang, 4 Agustus 2025 — Pemerintah Kabupaten Sidrap melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyelenggarakan Konsultasi Publik II untuk menyempurnakan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P). Kegiatan ini berlangsung di Samantha Home Stay, Pangkajene, dan merupakan bagian dari tahapan penting dalam proses pemulihan pascabencana banjir besar yang melanda Sidrap pada 3 Mei 2024.
Konsultasi ini dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Siara Barang, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Muhammad Iqbal, serta dihadiri Kepala Pelaksana BPBD, Sudarmin, dan Kabid Rehabilitasi & Rekonstruksi, Firman. Turut hadir narasumber ahli kebencanaan dari Makassar, Cahyadi Ramadhan, lulusan Universitas Gadjah Mada.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari perangkat daerah dan aparat kecamatan terdampak, untuk membahas dan menyempurnakan dokumen R3P sebagai landasan pemulihan fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan pascabencana.
Latar Belakang Banjir Besar Mei 2024
Bencana banjir yang terjadi pada 3 Mei 2024 disebabkan oleh hujan sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Sidrap. Wilayah terdampak paling parah antara lain:
-
Kecamatan Pitu Riawa
-
Kecamatan Pitu Riase
-
Kecamatan Dua Pitue
Banjir merendam ribuan rumah dan merusak infrastruktur vital seperti jembatan, jalan, fasilitas pendidikan, hingga layanan sosial masyarakat.
Rekap Kerusakan & Rencana Pemulihan
Total kerugian ditaksir: Rp158,07 miliar, dengan rincian:
-
Infrastruktur: Rp113,49 miliar
-
Ekonomi: Rp36,77 miliar
-
Perumahan: Rp5,41 miliar
-
Sosial: Rp2,4 miliar
Kebutuhan pemulihan mencapai: Rp166,1 miliar
-
APBD Sidrap: Rp149,1 miliar
-
Usulan hibah BNPB: Rp17 miliar
Salah satu proyek strategis prioritas adalah pembangunan ulang Jembatan Bulucenrana, yang merupakan akses vital ekonomi masyarakat.
5 Fakta Menarik Terkait Konsultasi Publik R3P:
-
Dokumen R3P adalah syarat pengajuan dana hibah BNPB
Penyusunan R3P yang valid dan partisipatif menjadi salah satu prasyarat utama agar Pemkab Sidrap bisa memperoleh dana hibah pascabencana dari pusat. -
Melibatkan langsung pihak terdampak
Konsultasi ini tidak hanya elitis—perangkat kecamatan dan stakeholder lokal turut berkontribusi memberi masukan atas rencana pemulihan. -
Narasumber ahli lulusan UGM hadir sebagai peneliti kebencanaan
Kehadiran Cahyadi Ramadhan membawa perspektif akademik dan teknokratik dalam menyusun langkah strategis pemulihan. -
Kerugian terbesar berasal dari infrastruktur
Menunjukkan bahwa dampak banjir bukan sekadar genangan air, tapi melumpuhkan jalur logistik, akses pendidikan, hingga konektivitas antarwilayah. -
Jembatan Bulucenrana jadi simbol prioritas pemulihan
Pembangunan ulang jembatan ini dianggap ikon vitalitas ekonomi lokal dan sangat diharapkan oleh masyarakat.
“Pemulihan pascabencana bukan sekadar membangun kembali yang rusak, tapi menyusun masa depan yang lebih tangguh, inklusif, dan berdaya.”
— Siara Barang, Asisten Perekonomian & Mantan Kalak BPBD Sidrap