
![]() |
Penjemputan Siswa di SD Qur'ani Al Ikhlash Rappang, Rahasia Sukses Tanamkan Karakter Bernilai Islami! |
NARASIRAKYAT — Setiap pagi, suasana hangat dan penuh berkah menyambut siswa-siswi SD Qur’ani Al Ikhlash Rappang. Di balik gerbang sekolah, para guru berdiri penuh senyum, menyambut satu per satu siswa dengan sapaan serta pesan singkat yang sarat makna. Inilah potret indah dari program penjemputan siswa yang telah menjadi budaya harian di sekolah berbasis nilai-nilai Islam ini.
Program ini bukan sekadar kegiatan formalitas, melainkan sebuah gerakan pendidikan karakter yang konsisten dijalankan. Penjemputan pagi menjadi momentum awal untuk membangun kedekatan emosional, menguatkan semangat belajar, serta membiasakan anak-anak merasakan kasih sayang dan keteladanan sejak langkah pertama ke lingkungan sekolah.
Kepsek SD Qur’ani Al Ikhlash, Ustadz Abdul Malik, menyampaikan bahwa praktik ini merupakan bagian dari visi sekolah dalam menumbuhkan generasi berakhlak mulia. “Kami ingin anak-anak merasa dicintai dan diterima dengan hangat. Ini penting sebagai pondasi pembentukan karakter Islami yang kuat sejak dini,” ungkapnya.
5 Fakta Menarik Tentang Program Penjemputan Siswa di SD Qur’ani Al Ikhlash:
-
Dilakukan Setiap Hari Tanpa Henti: Guru-guru hadir lebih awal sesuai jadwal piket yang telah disepakati untuk menyambut para siswa mulai pukul 06.45 WITA.
-
Dibingkai dengan Salam Islami: Setiap penyambutan diiringi dengan salam dan senyuman yang membentuk suasana penuh keberkahan.
-
Membangun Hubungan Emosional Guru-Siswa: Banyak siswa mengaku merasa lebih nyaman dan semangat masuk sekolah karena disambut langsung oleh guru mereka.
-
Menjadi Role Model Bagi Sekolah Lain: Budaya ini bagian dari pembinaan karakter di berbagai sekolah dasar lainnya di Sidrap.
-
Diperkuat dengan Nilai Edukatif: Selain menyapa, guru juga kerap mengingatkan tentang adab, kebersihan, dan tanggung jawab sebelum masuk kelas.
“Ketika langkah pertama anak ke sekolah disambut dengan cinta dan doa, maka hari-harinya pun akan dipenuhi semangat dan akhlak mulia. Inilah pendidikan yang sesungguhnya—dimulai dengan kasih, dibangun dengan keteladanan.”