
![]() |
Rapat panitia dalam memantapkan kegiatan |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) kembali menjadi pusat perhatian. Ribuan santri dari puluhan pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan akan berkumpul dalam Kemah Tahfidz dan Bahasa VIII yang dipusatkan di Bumi Nene Mallomo.
Koordinator Lomba, Salfiah Sanusi, S.A.P., M.A.P., mengungkapkan melalui sambungan telepon (Kamis, 11/9) bahwa panitia menyiapkan berbagai perlombaan yang sarat nilai keilmuan dan religiusitas.
“Beberapa di antaranya adalah hafalan Al-Qur’an 20 juz dan 30 juz, hafalan hadis Qudsi, hafalan hadis Arbain, pidato bahasa Arab, pidato bahasa Inggris, kaligrafi dekorasi, hingga olimpiade kitab LP2M yang meliputi akidah, akhlak, Qur’an, hadis, fikih, dan siroh,” jelas Salfiah.
Untuk mendukung kelancaran acara, panitia lokal telah menyiapkan tiga titik utama kegiatan, yaitu Masjid Agung Sidrap, MTsN 2 Sidrap, dan Perpustakaan Daerah Sidrap.
Sementara itu, Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, menegaskan dukungannya penuh terhadap hajatan besar ini. Menurutnya, acara yang menghadirkan ribuan penghafal Qur’an dan santri ini sejalan dengan visi menjadikan Sidrap sebagai kota religius.
“Kita berharap kedatangan para santri ini membawa berkah untuk Bumi Nene Mallomo, sekaligus meneguhkan Sidrap sebagai pusat pendidikan agama di Sulawesi Selatan,” ungkap Syaharuddin saat memimpin rapat pemantapan kegiatan.
5 Fakta Menarik
-
Ribuan santri dari berbagai pesantren Muhammadiyah se-Sulsel dipastikan hadir di Sidrap.
-
Perlombaan utama mencakup hafalan Qur’an 20 & 30 juz, hadis Qudsi, hadis Arbain, hingga olimpiade kitab LP2M.
-
Kompetisi bahasa juga ditonjolkan dengan pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
-
Masjid Agung, MTsN 2 Sidrap, dan Perpustakaan Daerah Sidrap menjadi pusat kegiatan.
-
Bupati Syaharuddin menegaskan bahwa acara ini mendukung visi Sidrap sebagai “Kota Religius” dan diyakini membawa berkah.
Kemah Tahfidz dan Bahasa VIII bukan sekadar lomba, melainkan panggung pengokohan Sidrap sebagai rumah bagi ilmu, iman, dan peradaban santri. Dari Sidrap, cahaya Qur’an dan semangat bahasa menyebar, memberi pesan bahwa keberkahan bisa tumbuh dari kolaborasi dan kesungguhan.