Literasi Al-Qur’an Setiap Jumat di SMAN 10 Sidrap Nuansa Religius yang Mengakar |
Narasi Rakyat – Sidrap, 26 September 2025,SMAN 10 Sidrap terus menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan Literasi Al-Qur’an yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat. Bertempat di Masjid Assalam SMAN 10 Sidrap, para siswa dibagi dalam kelompok belajar. Uniknya, seluruh siswi putri khusus belajar di masjid, sementara siswa putra ditempatkan di dalam kelas.
Materi yang dipelajari meliputi tajwid dan hafalan surah pendek, dibimbing langsung oleh ustadz dan ustadzah berkompeten di bidang keagamaan. Bahkan, jauh sebelum Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan mencanangkan program literasi Al-Qur’an, SMAN 10 Sidrap telah lebih dahulu menjalankannya secara konsisten.
Tidak hanya siswa, tenaga pendidik dan kependidikan pun ikut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan bahwa literasi Al-Qur’an menjadi budaya bersama, bukan sekadar kewajiban siswa semata.
Selain itu, setiap harinya siswa diberi jadwal tugas adzan dan ta’lim saat salat Zuhur dan Asar, yang semakin memperkuat suasana religius di lingkungan sekolah.
Kegiatan literasi Al-Qur’an ini tidak hanya membangun kedisiplinan ibadah, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap Al-Qur’an, membentuk akhlak mulia, dan menciptakan suasana sekolah yang religius, harmonis, serta berkarakter.
5 Fakta Menarik Literasi Al-Qur’an di SMAN 10 Sidrap
-
Sudah Berjalan Sebelum Program Resmi Dicanangkan – SMAN 10 Sidrap lebih dulu melaksanakan literasi Al-Qur’an dibanding kebijakan Dinas Pendidikan Sulsel.
-
Dilaksanakan Setiap Jumat Pagi – Menghadirkan rutinitas spiritual yang konsisten di sekolah.
-
Melibatkan Guru & Tenaga Kependidikan – Bukan hanya siswa, tetapi seluruh elemen sekolah ikut aktif.
-
Kegiatan Harian Pendukung – Siswa bergiliran menjadi muadzin dan pemberi ta’lim saat Zuhur dan Asar.
-
Meningkatkan Suasana Religius – Lingkungan sekolah terasa seperti pesantren mini, dengan kontrol guru yang intensif.
Program Literasi Al-Qur’an di SMAN 10 Sidrap menjadi teladan bahwa pendidikan karakter berbasis agama mampu menyatukan siswa, guru, dan seluruh warga sekolah dalam ikatan spiritual yang kuat.
