Longsor Leppangeng Pitu Riase Isolasi 7 Dusun, Ratusan Warga Terjebak

Longsor Leppangeng Pitu Riase Isolasi 7 Dusun, Ratusan Warga Terjebak

NARASIRAKYAT  – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang, pada Jumat pagi (26/9/2025) menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik di Desa Leppangeng. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.05 WITA itu berdampak serius dengan mengisolasi tujuh dusun sekaligus.

Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Sidrap, titik longsor berada di jalur antar Dusun 1 Bola Petti menuju Dusun 2 Leppangeng, sehingga akses jalan ke sejumlah dusun tertutup material tanah dan batu. Meski demikian, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.

 Area terdampak longsor:

1. Dusun 2 Leppangeng

2. Dusun 4 Galung

3. Dusun 3 Wala-Wala (86 KK, 331 jiwa)

4. Dusun 5 Lengke (75 KK, 270 jiwa)

5. Dusun 6 Tosemang

6. Dusun 7 Lumpingan (32 KK, 106 jiwa)

7. Dusun 8 Rante Siwa (34 KK, 151 jiwa)

Total ratusan kepala keluarga di dusun tersebut kini terisolir dan menunggu akses jalan kembali terbuka.

BPBD Sidrap bersama aparat desa dan pemerintah setempat segera melakukan peninjauan lokasi, asesmen cepat, dokumentasi, serta pelaporan resmi. Upaya koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk percepatan penanganan, termasuk membuka akses jalan dan menyalurkan bantuan darurat.

 5 Fakta Menarik Longsor Leppangeng

1. Skala besar – Longsor menyebabkan isolasi di 7 dusun sekaligus di Kecamatan Pitu Riase.

2. Ratusan warga terdampak – Tercatat lebih dari 200 KK dengan 858 jiwa terisolir.

3. Hujan pemicu utama – Intensitas hujan sedang hingga lebat menjadi penyebab utama pergeseran tanah.

4. Nihil korban jiwa – Meski berdampak luas, laporan menyebut tidak ada korban meninggal maupun luka-luka.

5. Respon cepat BPBD – TRC BPBD Sidrap langsung turun melakukan asesmen, dokumentasi, dan koordinasi dengan pemerintah desa.

Meski bencana longsor di Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap menyebabkan tujuh dusun terisolir, syukur alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan dini, mitigasi bencana, dan solidaritas bersama. Dengan sinergi masyarakat, aparat desa, dan BPBD, Sidrap diyakini mampu bangkit menghadapi setiap tantangan alam dengan semangat gotong royong.