 |
Menuju Generasi Indonesia Emas 2045! Kemenag Sidrap Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta |
NARASIRAKYAT, SIDRAP – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidenreng Rappang, H. Muhammad Idris Usman, secara resmi membuka Launching Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), Workshop Pembelajaran Mendalam (PM), serta Penguatan Moderasi Beragama, Ahad (20/9).
Acara penting ini turut dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Sidrap, H. Umar Yahya, Koordinator Pengawas Madrasah, Ahmad Yani, serta Direktur Bola Sumange, menandai komitmen bersama untuk membangun pendidikan karakter yang lebih humanis, religius, dan berlandaskan nilai cinta.
Dalam arahannya, H. Muhammad Idris Usman menegaskan bahwa kurikulum bukan sekadar materi tertulis, melainkan bagaimana guru menghadirkan pendekatan yang penuh keteladanan.
“Tidak penting bagaimana kurikulumnya, tapi yang paling penting adalah model dan pendekatan yang dilakukan oleh guru,” tegasnya.
Menurutnya, guru memiliki peran kunci dalam menanamkan nilai cinta, kasih sayang, dan penghargaan pada siswa. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan seorang anak ditentukan oleh dua sosok penting: orang tua dan guru.
Kemenag Sidrap menekankan bahwa generasi emas Indonesia membutuhkan:
-
Kedekatan dengan Allah (Hablum Minallah) melalui pendidikan iman dan cinta kepada Sang Pencipta.
-
Cinta sesama manusia (Hablum Minannas) dengan menanamkan moderasi beragama, nasionalisme, serta nilai kerukunan.
-
Cinta lingkungan, sebagai wujud tanggung jawab menjaga alam untuk generasi mendatang.
Dengan KBC, diharapkan lahir insan-insan moderat, religius, dan nasionalis yang mampu membawa Indonesia menuju kejayaan pada 2045.
5 Fakta Menarik dari Launching KBC di Sidrap
-
Tiga kegiatan diluncurkan sekaligus: Kurikulum Berbasis Cinta, Workshop Pembelajaran Mendalam, dan Penguatan Moderasi Beragama.
-
Guru ditempatkan sebagai teladan utama, bukan sekadar penyampai materi.
-
Konsep KBC menekankan keseimbangan antara hablum minallah, hablum minannas, dan kepedulian terhadap lingkungan.
-
Dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pengawas madrasah dan tokoh pendidikan lokal.
-
Sidrap menjadi pionir dalam memperkenalkan konsep kurikulum berbasis cinta di lingkup Kemenag Sulsel.
Pendidikan bukan sekadar mengajar, tetapi menyemai cinta dalam jiwa generasi bangsa. Dengan kurikulum berbasis cinta, Sidrap mengambil langkah besar menuju lahirnya insan-insan yang religius, nasionalis, dan moderat. Karena sesungguhnya, Indonesia Emas 2045 hanya bisa terwujud jika cinta menjadi fondasi setiap langkah pendidikan.
