• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

    Iklan

    Dedi Suprianto, “Pustakawan Pintar” Inovasi dari Sidrap untuk Literasi yang Lebih Maju

    Satry Polang
    Selasa, 14 Oktober 2025, Oktober 14, 2025 WIB Last Updated 2025-10-14T09:16:32Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    Dedi Suprianto, “Pustakawan Pintar” Inovasi dari Sidrap untuk Literasi yang Lebih Maju



    NARASIRAKYAT, Sidenreng Rappang, 14 Oktober 2025 — Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul melalui penguatan budaya literasi. Salah satu inovasi unggulan yang lahir dari Sidrap adalah “Pustakawan Pintar”, gagasan kreatif Dedi Suprianto, S.IP, dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang.


    Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan pengelolaan perpustakaan di era digital, di mana kecepatan informasi menuntut pustakawan untuk lebih adaptif, kolaboratif, dan inovatif. Melalui program Pustakawan Pintar, Sidrap menegaskan diri sebagai daerah yang serius membangun ekosistem literasi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor.


    Sebelum hadirnya inovasi ini, pengelolaan perpustakaan di Kabupaten Sidrap masih menghadapi berbagai kendala. Beberapa di antaranya adalah belum optimalnya pembinaan pustakawan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP) No. 4 Tahun 2024, serta belum tercapainya target Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) secara maksimal.


    Selain itu, hingga pertengahan tahun 2024, belum ada pustakawan sekolah di Sidrap yang tercatat sebagai inovator daerah di Bapperida. Kondisi ini menjadi pemicu lahirnya program Pustakawan Pintar sebagai langkah nyata untuk mengubah tantangan menjadi peluang.


    Program Pustakawan Pintar memiliki tiga pilar utama yang menjadi kekuatan pembeda:

    1. Kolaborasi antar-OPD.
      Menghadirkan kerja sama lintas sektor, khususnya dengan Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida). Kolaborasi ini memastikan arah kebijakan literasi berjalan sejalan dengan agenda riset dan inovasi daerah.

    2. Integrasi kegiatan Temu Pustakawan.
      Kegiatan pembinaan pustakawan kini tidak lagi berdiri sendiri, tetapi diintegrasikan dengan pelatihan teknis Dinas Perpustakaan sehingga berdampak langsung pada peningkatan kompetensi pengelola.

    3. Layanan Konsultasi “Pustakawan Pintar”.
      Sebuah ruang khusus disediakan di Perpustakaan Daerah Sidrap sebagai pusat layanan konsultasi pustakawan, tempat berbagi pengetahuan, mendiskusikan solusi, dan memperkuat jejaring profesional antar pengelola perpustakaan di seluruh Sidrap.


    Melalui inovasi ini, mutu pengelolaan perpustakaan meningkat signifikan karena diselenggarakan sesuai dengan SNP No. 4 Tahun 2024. Lebih dari itu, Pustakawan Pintar mendorong munculnya kesadaran kolektif di kalangan pustakawan untuk menjadi agen perubahan, yang mampu mengenali permasalahan di lapangan dan mengubahnya menjadi solusi inovatif.


    Inovasi ini bukan hanya meningkatkan kualitas pustakawan, tetapi juga menghidupkan kembali semangat literasi di masyarakat, mulai dari sekolah, madrasah, hingga desa-desa literasi.


    Dedi Suprianto, S.IP, sebagai inovator daerah, memandang pustakawan bukan sekadar penjaga buku, tetapi penjaga peradaban dan pemandu literasi digital. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Dedi terus menggerakkan para pustakawan untuk bertransformasi sesuai tuntutan zaman.


    5 Fakta Menarik “Pustakawan Pintar”

    1. Inovasi literasi pertama di Sidrap yang diakui Bapperida sebagai model pembinaan pustakawan berbasis kolaborasi.

    2. Menyediakan layanan konsultasi tatap muka dan digital bagi seluruh pustakawan sekolah dan desa.

    3. Menjadi referensi bagi daerah lain di Sulawesi Selatan dalam program penguatan literasi daerah.

    4. Terintegrasi dengan agenda riset daerah Bapperida melalui Klinik Inovasi Daerah (KLIKIDE).

    5. Meningkatkan peran pustakawan sebagai inovator lokal yang turut berkontribusi dalam pencapaian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).


    Lewat “Pustakawan Pintar”, Sidrap menunjukkan bahwa inovasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun manusia yang mau belajar, berbagi, dan berinovasi demi kemajuan literasi bangsa. Dari ruang baca kecil di Sidrap, lahirlah semangat besar untuk mencerdaskan generasi Indonesia.

    Komentar

    Tampilkan