
![]() |
Dr. Andi Asrifan Beraksi Kemabli di Forum Internasional “Global Knowledge, Local Action” ke SEED 2025 di Abra, Filipina |
NARASIRAKYAT, Lagangilang, Abra, Filipina — SEED 2025 (International Seminar on Sustainability Education and Environmental Development) mengundang tokoh-tokoh pendidikan dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang peran mahasiswa dalam membangun komunitas yang tangguh menghadapi perubahan iklim. Salah satu momen penting dalam seminar itu adalah keynote oleh Dr. Andi Asrifan, S.Pd., M.Pd., dosen senior Program Doktor Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Makassar (UNM). Dengan tema besar seminar “Global Knowledge, Local Action: Students for Climate-Ready Communities”, Dr. Andi memadukan pengalaman risetnya di bidang EFL, pedagogi digital, dan integrasi AI dalam pengajaran untuk menunjukkan bagaimana pendidikan bahasa dan teknologi dapat memperkuat kesiapsiagaan iklim berbasis komunitas.
Di hadapan akademisi, peneliti, dan mahasiswa internasional, Dr. Andi menekankan bahwa pengetahuan global harus diterjemahkan menjadi aksi lokal—melalui kurikulum yang kontekstual, praktik pengajaran digital yang inklusif, dan pemberdayaan siswa sebagai agen perubahan di komunitas mereka.
SEED 2025 yang diselenggarakan oleh Abra State Institute of Sciences and Technology membawa subtema besar soal ketahanan iklim yang melibatkan peran pelajar. Seminar ini menekankan sinergi antara ilmu pengetahuan global dan intervensi lokal yang praktis — sebuah ruang yang cocok bagi Dr. Andi untuk mengaitkan keahlian linguistik, pendidikan, dan teknologi dalam rangka membangun komunitas siap-iklim.
Profil pembicara
-
Dosen di Program Doktor Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Makassar (UNM).
-
Pemimpin riset (research leader) pada bidang EFL, pedagogi digital, dan integrasi AI dalam pembelajaran bahasa; terlibat pada proyek-proyek seperti kurikulum berbasis AI, pendidikan bilingual, dan parenting digital.
-
Mantan Kepala Institute for Cooperation and International Affairs, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang — pengalaman yang memperkuat jejaring internasional dan kolaborasi lintas institusi.
-
Aktif sebagai kolaborator internasional, pembicara utama (keynote), dan anggota dewan editorial beberapa jurnal bereputasi (Scopus-indexed).
-
Banyak publikasi yang tersebar di jurnal-jurnal ber-impact tinggi dalam bidang pendidikan, linguistik, dan studi budaya.
Materi Utama Dr. Andi Asrifan
-
Menghubungkan bahasa dan ketahanan iklim: Penguasaan bahasa (termasuk bahasa asing) bukan sekadar ketrampilan komunikasi — ia penting untuk mengakses ilmu pengetahuan global, berbagi praktik terbaik, dan mengadvokasi solusi lokal.
-
AI dan pedagogi digital untuk konteks lokal: Integrasi AI harus diarahkan pada pembuatan materi pembelajaran yang relevan secara lokal (mis. modul kesiapsiagaan iklim dalam bahasa daerah), bukan sekadar adopsi teknologi tanpa konteks.
-
Siswa sebagai agen aksi lokal: Kurikulum harus memberi ruang pada proyek-proyek komunitas yang dipimpin siswa — misalnya audit kerentanan sekolah terhadap banjir, kampanye pengelolaan sampah berbasis sekolah, atau peta risiko lokal.
-
Bilingual education sebagai jembatan pengetahuan: Pendidikan bilingual membantu menyebarkan pengetahuan teknis ke khalayak yang lebih luas—menghubungkan terminologi ilmiah dengan literasi lokal.
-
Kolaborasi lintas batas: Program pertukaran, penelitian bersama, dan platform digital kolaboratif mempercepat adopsi praktik yang berhasil di wilayah lain, tetapi tetap harus disesuaikan dengan kearifan lokal.
Dampak praktis & rekomendasi yang diusulkan
-
Untuk pengambil kebijakan pendidikan: Integrasikan modul kesiapsiagaan iklim ke dalam mata pelajaran bahasa dan keterampilan hidup; dukung penggunaan sumber daya digital berbahasa lokal.
-
Untuk pendidik: Gunakan AI sebagai alat bantu untuk membuat materi adaptif—mis. latihan berbahasa yang mengangkat kasus risiko lingkungan di lingkungan murid.
-
Untuk mahasiswa: Jadikan tugas akademik sebagai proyek lapangan yang berdampak nyata bagi komunitas; dokumentasikan hasil dan sebarkan melalui platform digital.
-
Untuk institusi: Kembangkan kemitraan internasional yang memungkinkan transfer pengetahuan sekaligus pelatihan teknis untuk guru dan petugas lapangan.
5 Fakta Menarik
-
SEED 2025 mengangkat isu keberlanjutan pendidikan dengan fokus pada peran pelajar dalam komunitas siap iklim.
-
Dr. Andi Asrifan memadukan keahlian bahasa, pedagogi digital, dan AI—latar yang jarang dipadukan dalam seminar ketahanan iklim.
-
Praktik AI-driven curriculum yang dibahas menekankan adaptasi lokal, bukan penerapan generik.
-
Pengalaman administratif internasional Dr. Andi (kepala institusi kerja sama internasional sebelumnya) memperkuat pesan kolaborasi lintas negara.
-
Tema “Global Knowledge, Local Action” menegaskan bahwa solusi iklim efektif bila pengetahuan global diterjemahkan ke tindakan lokal yang konkret dan terukur.
“Pengetahuan global memberi peta; tindakan lokallah yang berjalan di medan nyata. Ketika mahasiswa diberi alat—bahasa, teknologi, dan akses—mereka tidak hanya belajar tentang masa depan, mereka membangun masa depan untuk komunitasnya.”