
![]() |
Eksplorasi Keagungan Arsitektur Bali! Mahasiswa UNISAN Sidrap Pelajari Kearifan Lokal di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park dan Pura Luhur Uluwatu |
NARASIRAKYAT, Bali, 14 Oktober 2025 — Mahasiswa angkatan pertama Program Studi Arsitektur Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (UNISAN Sidrap) terus melanjutkan kegiatan Studi Kerja Lapangan (SKL) mereka di Pulau Dewata. Hari ketiga pelaksanaan kegiatan ini diisi dengan kunjungan ke dua ikon arsitektur dan budaya Bali, yakni Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park dan Pura Luhur Uluwatu.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 14 Oktober 2025 ini menjadi pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi keagungan karya arsitektur monumental dan sakral yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Di GWK Cultural Park, mahasiswa Arsitektur UNISAN Sidrap disambut oleh panorama megah patung Garuda Wisnu Kencana yang berdiri setinggi lebih dari 120 meter.
Kunjungan ini membuka wawasan mahasiswa mengenai konsep monumentalitas dan simbolisme dalam arsitektur, bagaimana perpaduan seni rupa, teknik struktur, dan lanskap mampu menciptakan ruang publik berkarakter kuat.
“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa arsitektur tidak hanya soal bentuk dan fungsi, tetapi juga nilai dan makna yang terkandung di dalamnya,” ungkap salah satu dosen pembimbing SKL.
Melalui pengamatan langsung terhadap proporsi bangunan, tekstur material, hingga sistem tata ruang kawasan, mahasiswa belajar menafsirkan hubungan antara arsitektur dan identitas budaya nasional.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Pura Luhur Uluwatu, pura kuno yang berdiri megah di atas tebing setinggi 97 meter menghadap Samudra Hindia. Di tempat ini, mahasiswa mengamati tata ruang suci (mandala), orientasi kosmologis, dan penggunaan material alami yang berpadu dengan alam.
Kegiatan observasi ini memperlihatkan bagaimana masyarakat Bali menerapkan filosofi Tri Hita Karana—harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan—dalam desain arsitekturnya.
“Melihat langsung hubungan antara arsitektur dan spiritualitas di Uluwatu memberikan perspektif baru bagi kami dalam mendesain bangunan yang berpihak pada alam,” ujar salah satu mahasiswa peserta SKL.
Kegiatan SKL ini tidak hanya berfokus pada pengamatan teknis, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk merefleksikan nilai-nilai lokal dan filosofi desain tradisional dalam konteks arsitektur modern.
Melalui sesi diskusi dan refleksi bersama dosen pembimbing, mahasiswa diajak mengekstrak prinsip-prinsip desain berbasis kearifan lokal (local wisdom) untuk diterapkan dalam karya arsitektur kontemporer.
5 Fakta Menarik Kunjungan SKL Mahasiswa Arsitektur UNISAN Sidrap
-
GWK Cultural Park menjadi salah satu monumen tertinggi di dunia, bahkan lebih tinggi dari Patung Liberty di Amerika Serikat.
-
Pura Luhur Uluwatu merupakan salah satu pura Sad Kahyangan — enam pura utama penjaga arah mata angin di Bali.
-
Mahasiswa melakukan analisis langsung terhadap elemen arsitektur dan lanskap, termasuk material batu padas khas Bali.
-
Kegiatan dilengkapi dengan refleksi lapangan dan dokumentasi portofolio desain untuk keperluan akademik.
-
Program ini menjadi bagian dari penguatan pembelajaran kontekstual berbasis proyek (Project-Based Learning) di UNISAN Sidrap.
“Dari GWK hingga Uluwatu, mahasiswa tidak hanya belajar tentang bangunan — tetapi juga tentang nilai, makna, dan jati diri arsitektur Indonesia.”