![]() |
Keren! Siswa MA Ma’had DDI Pangkajene Ubah Limbah Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi |
NARASIRAKYAT, Sidrap, 23 Oktober 2025 — Siswa kelas XI.A dan XI.B Madrasah Aliyah (MA) Ma’had DDI Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang, menunjukkan kepedulian dan kreativitas tinggi melalui kegiatan praktik membuat kerajinan tangan dari limbah kertas. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran mata pelajaran Prakarya yang dibimbing langsung oleh guru pengampu, Nurthaharah, S.Hi.
Suasana ruang kelas berubah menjadi bengkel kecil penuh ide dan warna. Siswa tampak antusias menggunting, melipat, dan menyusun potongan kertas bekas menjadi berbagai bentuk menarik — mulai dari vas bunga, pigura, hingga miniatur hiasan dinding. Setiap karya lahir dari imajinasi dan ketekunan siswa yang ingin membuktikan bahwa limbah pun bisa disulap menjadi barang bernilai.
Guru mata pelajaran, Nurthaharah, S.Hi., menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada hasil karya, tetapi juga pada proses pembelajaran yang mengasah keterampilan berpikir kreatif dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Kepala Madrasah, Hj. Maryati, turut memberikan apresiasi atas semangat dan hasil karya para siswa. Ia menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata pembelajaran kontekstual yang sejalan dengan visi madrasah untuk membentuk generasi kreatif, peduli, dan berdaya guna.
“Saya bangga melihat anak-anak kami berkreasi dengan cara yang mendidik dan ramah lingkungan. Inilah bentuk nyata pendidikan karakter melalui karya,” ungkap Hj. Maryati dengan penuh kebanggaan.
Lima Fakta Menarik dari Kegiatan Ini
-
Bahan 100% Daur Ulang – Semua karya dibuat dari limbah kertas bekas, seperti buku catatan, koran, dan majalah lama yang dikumpulkan dari lingkungan sekolah.
-
Setiap Siswa Punya Tema Sendiri – Siswa diberi kebebasan menentukan konsep dan bentuk kerajinan, sehingga muncul beragam karya yang unik dan personal.
-
Belajar Nilai Ekonomi – Selain aspek seni, siswa diajarkan bagaimana kerajinan daur ulang memiliki potensi jual yang bisa meningkatkan ekonomi kreatif.
-
Integrasi Ilmu dan Karakter – Kegiatan ini melatih kerja sama, disiplin, ketelitian, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
-
Dukungan Penuh dari Madrasah – Pihak madrasah menyediakan fasilitas dan waktu khusus untuk praktik agar siswa bisa mengekspresikan kreativitasnya secara optimal.
Kegiatan prakarya ini bukan sekadar tugas sekolah, tetapi juga bentuk pendidikan karakter yang menanamkan nilai kepedulian lingkungan sejak dini. Para siswa belajar bahwa menjaga bumi dapat dimulai dari langkah kecil — mengubah sampah menjadi karya, dan limbah menjadi manfaat.
“Madrasah bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga tempat menanamkan tanggung jawab sosial dan cinta lingkungan,” tambah Hj. Maryati.
Semoga semangat para siswa MA Ma’had DDI Pangkajene ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya — bahwa kreativitas tanpa batas dapat lahir dari kepedulian terhadap hal terkecil di sekitar kita. Dari kertas bekas, mereka belajar tentang kehidupan, tanggung jawab, dan keindahan dalam berbagi manfaat.










