![]() |
Dosen dan Mahasiswa Pertanian Unisan Sidrap Lakukan Studi Lapang di Desa Manimbahoi Parigi |
NARASIRAKYAT — Dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (Unisan Sidrap) melaksanakan kegiatan studi lapang dan praktik lapangan terpadu pada 14–16 November 2025 di Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi. Kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dirancang untuk memperkuat kompetensi profesional, menumbuhkan motivasi, serta membentuk keterampilan calon pelaku agribisnis melalui pengalaman nyata di lapangan.
Ketua Program Studi Agribisnis, Hj. Munawarah, S.P., M.P., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen Faperta Unisan Sidrap dalam memberikan pendidikan yang relevan, aplikatif, dan dekat dengan realitas pertanian masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi mampu membaca kondisi lapangan. Melalui kegiatan ini, mereka belajar langsung dari petani, memahami persoalan nyata, dan melihat peluang inovasi yang bisa diterapkan pada masa depan,” ujarnya.
Desa Manimbahoi menyambut rombongan mahasiswa dan dosen dengan hamparan lahan hijau, kebun campuran, serta aktivitas pertanian yang masih sangat tradisional namun kaya nilai kearifan lokal. Selama tiga hari, mahasiswa tidak hanya mengamati—mereka hidup bersama ritme pertanian desa: mewawancarai petani, mencatat alur produksi, mengamati teknik budidaya, hingga merasakan langsung tantangan geografis dan teknis pertanian setempat.
Di salah satu sesi, mahasiswa diajak mengikuti petani yang sedang memanen hasil kebun. Pada sesi lain, mereka berdiskusi dengan ketua kelompok tani mengenai sistem pemasaran hasil panen yang masih tergantung pada tengkulak, sehingga harga jual sering tidak stabil.
Hasil observasi menunjukkan bahwa potensi pertanian Desa Manimbahoi sangat besar, namun masih terhambat oleh keterbatasan sarana transportasi, minimnya alat dan teknologi pertanian modern, serta kondisi jalan yang sulit diakses.
Selain belajar teknis, mahasiswa juga mendapatkan wawasan penting terkait kearifan lokal dalam menjaga lingkungan. Penggunaan pupuk organik, pola tanam ramah lingkungan, dan teknik konservasi tanah menjadi praktik utama yang mulai dihidupkan kembali oleh masyarakat.
Kolaborasi yang terbangun antara mahasiswa, dosen, dan warga desa menjadikan kegiatan ini tidak sekadar agenda akademik, tetapi ruang bertumbuh bagi dua pihak: mahasiswa yang mendapat pengalaman nyata, dan masyarakat yang memperoleh informasi baru tentang inovasi pertanian berkelanjutan.
5 Fakta Menarik Kegiatan Studi Lapang Faperta Unisan Sidrap
-
Agenda berlangsung selama tiga hari penuh dengan sesi wawancara, observasi, pendataan, dan praktik lapangan langsung bersama petani.
-
Desa Manimbahoi memiliki potensi agribisnis tinggi, meliputi kebun campuran, hortikultura, dan komoditas perkebunan rakyat.
-
Mahasiswa menemukan tiga kendala utama petani, yaitu minimnya akses transportasi, keterbatasangalat pertanian, dan pemasaran yang belum terintegrasi.
-
Kesadaran lingkungan warga meningkat, terutama dalam penggunaan pupuk organik dan pengolahan lahan berkelanjutan.
-
Kegiatan ini memperkuat kemitraan kampus–masyarakat, menjadi pintu untuk penelitian lanjutan dan pengabdian masyarakat di masa depan.
Kegiatan studi lapang ini membuktikan bahwa pendidikan terbaik adalah ketika ilmu bertemu kenyataan. Mahasiswa belajar dari tanah, petani, dan lingkungan; sementara masyarakat desa menerima manfaat dari ilmu yang dibawa perguruan tinggi.
Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, Faperta Unisan Sidrap terus melahirkan generasi muda yang siap menghidupkan masa depan pertanian Indonesia.










