Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Se-SulSel Sidenreng Rappang Raih Prestasi Membanggakan

Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Se-SulSel Sidenreng Rappang Raih Prestasi Membanggakan

NARASIRAKYAT, Makassar, 5 November 2025 — Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti Ballroom Hotel Dalton Makassar saat penutupan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SD se-Provinsi Sulawesi Selatan dan se-Provinsi Sulawesi Barat tahun 2025 resmi digelar. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan pelestarian bahasa daerah bagi generasi muda.

Festival yang telah berlangsung selama beberapa hari ini diikuti oleh puluhan duta bahasa daerah terbaik dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Mereka merupakan hasil seleksi ketat di tingkat daerah, membawa semangat untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan bahasa ibu di tengah arus globalisasi.

Delegasi Kabupaten Sidenreng Rappang menutup ajang FTBI dengan torehan prestasi gemilang yang menjadi kebanggaan daerah.
Berikut daftar peraih penghargaan dari Sidrap:

• 🥇 Juara 1 Menulis Cerpen Putra: Muhammad Rabiyal Alfizar (UPT SDN 3 Arawa)

• 🥈 Juara 2 Komedi Tunggal: Nur Aisyah S (UPT SDN 6 Amparita)

• 🏅 Juara 4 Pidato Putri: Zahratunnisa (UPT SDN 3 Arawa)

• 🏅 Juara 4 Menulis Cerpen Putri: Zizi Aqilya Azalya (UPT SDN 3 Arawa)

Raihan prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa Sidrap terus melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian bahasa dan budaya daerah.

Program Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk menghidupkan kembali semangat berbahasa daerah di kalangan pelajar. Melalui lomba seperti menulis cerpen, pidato, membaca puisi, dan komedi tunggal, anak-anak diajak untuk mencintai dan mengekspresikan identitas lokalnya secara kreatif.

 5 Fakta Menarik tentang FTBI 2025:

1. Dua Provinsi Sekaligus: FTBI tahun ini melibatkan peserta dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam satu panggung besar kebudayaan.

2. Pelibatan Guru dan Daerah: Setiap peserta didampingi oleh guru pembimbing yang telah dilatih dalam program revitalisasi bahasa daerah.

3. Integrasi Kurikulum: FTBI menjadi bagian dari implementasi Merdeka Belajar Episode 17 tentang pelestarian bahasa dan sastra daerah.

4. Karya Literasi Anak Sidrap: Cerpen karya peserta Sidrap dinilai memiliki pesan moral kuat dan penggunaan bahasa daerah yang otentik.

5. Apresiasi Tinggi: Beberapa peserta Sidrap mendapatkan perhatian juri karena kematangan ekspresi dan keindahan diksi dalam karya mereka.

Keberhasilan duta FTBI Sidrap bukan sekadar kemenangan kompetisi, tetapi juga kemenangan dalam menjaga warisan budaya leluhur. Melalui semangat “Saromase Sidenreng Rappang”, generasi muda membuktikan bahwa bahasa daerah bukan bahasa masa lalu, melainkan bahasa masa depan yang menumbuhkan karakter, identitas, dan cinta tanah air.