• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     


     


     


     


     


     

    Iklan

    FORUM DISKUSI KLINIK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN UNHAS HADIRKAN WAWASAN BARU BAGI AKADEMISI DAN PRAKTISI

    Satry Polang
    Sabtu, 15 November 2025, November 15, 2025 WIB Last Updated 2025-11-16T03:04:18Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    FORUM DISKUSI KLINIK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN UNHAS HADIRKAN WAWASAN BARU BAGI AKADEMISI DAN PRAKTISI



    NARASIRAKYAT, Gowa, 14 November 2025 — Forum Diskusi Layanan Klinik Perumahan dan Kawasan Permukiman yang digelar di Gedung CSA Lt.1, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Sejak pagi, para mahasiswa, dosen, hingga praktisi perumahan sudah memenuhi ruangan, menandakan tingginya kepedulian terhadap isu pembangunan hunian dan kawasan permukiman yang layak di Indonesia.


    Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Universitas Hasanuddin Fakultas Teknik Gowa dan Balai P3KP Sulawesi III, menghadirkan ruang dialog yang tidak hanya informatif tetapi juga konstruktif. Forum ini menjadi wadah bertemunya ilmu pengetahuan, pengalaman lapangan, serta gagasan inovatif untuk menjawab beragam tantangan permukiman, khususnya di wilayah pesisir dan kawasan berkembang.


    Diskusi diawali dengan pemaparan Dr. Sri Aliyah Ekawati, S.T., M.T., yang membahas topik Isu Kesehatan di Permukiman Pesisir. Ia menguraikan persoalan sanitasi, risiko kesehatan, hingga kebutuhan intervensi berkelanjutan untuk masyarakat pesisir yang rentan terhadap penyakit dan degradasi lingkungan. Materi tersebut memancing berbagai pertanyaan kritis dari peserta, terutama mahasiswa yang tengah mendalami aspek perencanaan kawasan.


    Sesi berikutnya disampaikan oleh Ratna Juwita, S.T., M.Eng., M.Mg., yang mengulas peran strategis Layanan Klinik Perumahan dan Kawasan Permukiman (Klinik PKP) sebagai pusat konsultasi teknis dan edukasi masyarakat. Ia menegaskan bahwa Klinik PKP hadir sebagai penghubung antara masyarakat, pemerintah daerah, dan akademisi untuk mewujudkan hunian layak, aman, dan terjangkau. Penjelasan ini membuka pemahaman baru mengenai bagaimana pendekatan konsultatif dapat mempercepat perbaikan kualitas permukiman di daerah.


    Atmosfer diskusi semakin dinamis ketika peserta saling bertukar gagasan mengenai berbagai isu strategis, mulai dari permasalahan drainase, akses lahan, keterjangkauan hunian, hingga keberlanjutan pembangunan. Suasana interaktif ini memperlihatkan bagaimana kegiatan akademik mampu menjadi ruang kontribusi nyata bagi perbaikan sektor permukiman nasional.


    5 FAKTA MENARIK DARI ACARA

    1. Acara dipadati lebih dari 100 peserta dari unsur mahasiswa, dosen, dan praktisi bidang permukiman.

    2. Permukiman pesisir disebut sebagai kawasan paling rentan, terutama terkait sanitasi dan kesehatan masyarakat.

    3. Klinik PKP menargetkan menjadi pusat konsultasi terintegrasi yang dapat diakses masyarakat umum tanpa biaya.

    4. Kolaborasi Unhas–Balai P3KP Sulawesi III menjadi model kemitraan akademik-pemerintah yang efektif di Sulawesi Selatan.

    5. Diskusi menghasilkan rencana tindak lanjut, termasuk peluang riset, pengabdian masyarakat, dan pendampingan teknis permukiman.


    Forum diskusi ini bukan hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menegaskan bahwa pembangunan permukiman yang sehat dan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi semua pihak. Sinergi Universitas Hasanuddin, Fakultas Teknik Gowa, dan Balai P3KP Sulawesi III diharapkan menjadi langkah konkret menuju masa depan hunian Indonesia yang lebih aman, inklusif, dan bermartabat.
    Dari ruang diskusi hari ini, lahir harapan baru untuk menghadirkan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

    Komentar

    Tampilkan