 |
Angka Kemiskinan Sidrap Turun! Bupati Sidrap Ungkap Zakat Pemberdayaan Tekan Kemiskinan |
NARASIRAKYAT — Bupati Sidenreng Rappang, H. Syaharuddin Alrif, menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Sidrap dalam menurunkan angka kemiskinan melalui pendekatan zakat pemberdayaan, bukan sekadar bantuan konsumtif. Hal ini disampaikan Bupati usai diskusi strategis bersama BAZNAS Kabupaten Sidrap, Ketua Majelis Ulama, sekretaris, dan jajaran pengurus, sebagai bagian dari persiapan program pengentasan kemiskinan berkelanjutan.
Dalam keterangannya, Bupati mengungkapkan bahwa angka kemiskinan Sidrap pada 2024 tercatat sebesar 5,19%. Berkat kerja kolaboratif lintas sektor selama delapan bulan terakhir, berdasarkan data statistik resmi, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 4,4%. Capaian ini menjadi modal penting untuk melangkah lebih progresif menuju target tahun 2026.
“Ke depan, program zakat pemberdayaan akan lebih difokuskan pada pencarian dan pendampingan warga miskin yang benar-benar membutuhkan. Bukan sekadar memberi bantuan, tetapi memberikan modal kerja agar mereka bisa berusaha, bekerja, dan mengubah taraf hidup secara berkelanjutan,” tegas Bupati Syaharuddin Alrif.
Ia menambahkan, setiap penerima akan didampingi sesuai minat dan potensi usaha—apa yang ingin dikerjakan dan bagaimana model penguatan ekonominya. Langkah berikutnya, pemerintah juga menyiapkan jalur pendidikan bagi anak dan cucu keluarga miskin, melalui sekolah rakyat dan pesantren, sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.
“Ketika ilmu anak-anaknya meningkat—sekolah, kuliah—maka merekalah yang kelak mengangkat derajat keluarganya. Inilah pemberdayaan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Bupati turut mengajak ulama, cendekiawan, dan seluruh masyarakat Sidrap untuk bergandengan tangan dalam semangat fastabiqul khairat. Ia optimistis, dengan kerja bersama, Sidrap dapat mempertahankan posisi sebagai salah satu kabupaten dengan angka kemiskinan terendah di Sulawesi Selatan, sekaligus menurunkan jumlah warga miskin—yang kini sekitar 14 ribu orang—secara signifikan hingga 2026.
Lima Fakta Menarik Strategi Penurunan Kemiskinan Sidrap
-
Turun Signifikan
Angka kemiskinan turun dari 5,19% (2024) menjadi 4,4% dalam delapan bulan. -
Zakat Pemberdayaan Jadi Andalan
Fokus pada modal kerja dan pendampingan, bukan bantuan konsumtif. -
Berbasis Potensi Individu
Bantuan disesuaikan dengan minat usaha dan kemampuan warga. -
Intervensi Pendidikan Antargenerasi
Anak penerima manfaat diarahkan ke sekolah rakyat dan pesantren. -
Target Ambisius 2026
Menurunkan jumlah warga miskin hingga di bawah 14 ribu jiwa.
Sidrap menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan bukan sekadar angka, melainkan ikhtiar kemanusiaan yang berkelanjutan. Melalui zakat pemberdayaan, pendidikan, dan kolaborasi seluruh elemen, Sidrap memilih jalan perubahan yang bermartabat—dari memberi ikan menjadi menyediakan kail. Dengan niat lurus dan kerja bersama, masa depan yang lebih sejahtera bukan lagi harapan, melainkan tujuan yang kian dekat.
