-->
  • Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     

    Iklan

    KETUA MUI BARANTI JADI PEMATERI KAJIAN RIHLAH DAKWAH MUI KEC. PANCA RIJANG, PESAN EDUKATIF SOROTI KEBERSIHAN LINGKUNGAN

    Satry Polang
    Jumat, 05 Desember 2025, Desember 05, 2025 WIB Last Updated 2025-12-05T15:47:11Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    KETUA MUI BARANTI JADI PEMATERI KAJIAN RIHLAH DAKWAH MUI KEC. PANCA RIJANG, PESAN EDUKATIF SOROTI KEBERSIHAN LINGKUNGAN



    NARASIRAKYAT  — Program Rihlah Dakwah dan Pencerahan Ummat kembali digelar di Mushala Asshiddiq pada Jumat, 5 Desember 2025. Kegiatan rutinitas keagamaan ini menghadirkan Ketua MUI Baranti, Dr. Wahidin Arrafani, MA, sebagai pemateri utama dengan mengangkat tema “Kebersihan Menurut Islam”.

    Acara yang menjadi wadah tanya jawab umat ini berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Warga memanfaatkan momentum tersebut untuk menyampaikan berbagai pertanyaan seputar fikih kebersihan, adab hidup sehat, hingga hukum membuang sampah sembarangan.


    Pada kesempatan ini pula, resmi dilaunching Program Kajian Tematik Jumat Berkah bersama Tim Kecamatan Panca Rijang yang diketuai Camat Panca Rijang Dr. H. Syamsuddin Bellong, M.Ap. Program ini akan dilaksanakan dua kali setiap bulan, sebagai bagian dari monitoring pelaksanaan Jumat Berkah, Jumat Mengaji, dan Jumat Kajian tingkat kecamatan.

    Pelaksanaan perdana di tingkat kecamatan telah berlangsung sehari sebelumnya, di Masjid Raya Rappang, Kamis 4 Desember 2025.


    Kajian ini menghadirkan penjelasan mendasar bahwa Islam bukan hanya agama yang mengatur ibadah, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk kebersihan diri, rumah, dan lingkungan.

    Dr. Wahidin Arrafani menegaskan bahwa menjaga kebersihan adalah kewajiban, bukan sekadar anjuran. Hal ini didasarkan pada banyak ayat Al-Qur’an dan hadis yang menyuruh umat untuk hidup suci, bersih, dan menjaga lingkungan.


    Ia juga memaparkan bahwa mengotori lingkungan hukumnya haram, karena bertentangan dengan prinsip menjaga kemaslahatan umum. Hal ini sejalan dengan Fatwa MUI terbaru yang menyatakan haram membuang sampah ke sungai, laut, danau, hingga saluran air, sebab perbuatan tersebut termasuk perusakan lingkungan.


    Dengan adanya program kajian tematik ini, masyarakat diharapkan lebih memahami nilai-nilai kebersihan dalam Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran pemerintah kecamatan mempertegas bahwa edukasi keagamaan dan budaya hidup bersih berjalan seiring, menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan.


    LIMA FAKTA MENARIK

    1. Ketua MUI Baranti menjadi pemateri utama, memberi bobot kredibilitas tinggi pada kajian.

    2. Tema kebersihan dipilih karena relevan dengan masalah sosial modern, termasuk sampah dan kerusakan lingkungan.

    3. Program Kajian Tematik Jumat Berkah di-launching pertama kali, menjadi agenda resmi kecamatan dua kali sebulan.

    4. Fatwa MUI terbaru soal larangan membuang sampah di perairan turut disosialisasikan, menjadi edukasi penting bagi masyarakat.

    5. Kegiatan ini menjadi bagian monitoring tiga program keagamaan kecamatan, yaitu Jumat Berkah, Jumat Mengaji, dan Jumat Kajian.


    Rihlah Dakwah bukan sekadar forum ceramah, tetapi gerakan membangun umat yang lebih sadar, bersih, dan beradab. Ketika nilai-nilai kebersihan dalam Islam dipahami dan diamalkan, lingkungan menjadi lebih sehat dan masyarakat semakin harmonis. Dari masjid dan mushala, cahaya edukasi ini terus menyebar—menguatkan tekad bahwa menjaga kebersihan adalah ibadah, dan merawat bumi adalah bagian dari amanah keimanan.

    Komentar

    Tampilkan