 |
Dosen dan Mahasiswa UMS Rappang Tembus Jurnal Internasional, Angkat Isu Pengelolaan Terumbu Karang Berkelanjutan |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang). Tiga dosen Program Studi Ilmu Perikanan, yakni Muhammad Bibin, Herman Dema, dan Damis, bersama mahasiswa berprestasi Nur Halimah, berhasil menerbitkan artikel ilmiah di jurnal internasional bereputasi tinggi AACL Bioflux (Vol. 18, Issue 4, 2025) yang terindeks Scopus.
Artikel yang diberi judul “Sustainable Coral Reef Ecosystem Management Model (Case Study of Palopo City, South Sulawesi Province)” ini menjadi sorotan akademisi kelautan dan perikanan karena menawarkan model pengelolaan ekosistem terumbu karang berkelanjutan dengan pendekatan integratif: ekologi, sosial, dan ekonomi.
Seperti diketahui, terumbu karang adalah jantung ekosistem laut—menjadi rumah bagi ribuan spesies laut sekaligus menopang kehidupan masyarakat pesisir. Namun, kerusakan akibat eksploitasi berlebihan, aktivitas manusia, dan dampak perubahan iklim terus mengancam keberlanjutan ekosistem ini.
Dalam wawancara, penulis utama, Muhammad Bibin, menegaskan pentingnya kontribusi penelitian ini:
“Kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat luas dan menjadi referensi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut di Indonesia,” ujarnya.
Capaian ini menjadi bukti bahwa UMS Rappang tak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga aktif memberikan solusi inovatif untuk isu-isu lingkungan global. Artikel ini sekaligus menegaskan posisi perguruan tinggi daerah sebagai bagian dari peta besar kontribusi akademisi Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan sektor kelautan dan perikanan.
5 Fakta Menarik
-
Tembus Jurnal Internasional Bereputasi – Artikel diterbitkan di AACL Bioflux, jurnal bereputasi yang sudah terindeks Scopus.
-
Kolaborasi Dosen & Mahasiswa – Penelitian ini melibatkan tiga dosen UMS Rappang bersama mahasiswa berprestasi Nur Halimah.
-
Fokus pada Kota Palopo – Studi kasus dilakukan di Palopo, wilayah yang memiliki ekosistem terumbu karang penting di Sulawesi Selatan.
-
Model Inovatif – Mengintegrasikan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi untuk pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan.
-
Sorotan Akademisi Nasional & Internasional – Artikel ini langsung mendapat perhatian di kalangan ilmuwan kelautan dan perikanan.
"Terumbu karang adalah harta karun laut yang harus dijaga bersama. Dari Palopo, UMS Rappang menunjukkan bahwa penelitian lokal bisa memberi dampak global bagi keberlanjutan bumi."
