
![]() |
Opini : Sadakati Sukma, Perantau Asal Sidrap. |
NARASIRAKYAT, SIDRAP --- Puluhan warga Sidrap turun langsung mendatangi Polres pada 12 September 2025. Aksi ini bukan sekadar kerumunan massa, tetapi wujud kekecewaan yang mendalam terhadap lambannya penanganan laporan dugaan pengeroyokan yang sudah lebih dari sebulan mereka adukan.
Kasus Nurhayati menjadi titik api. Ia melapor mengalami kekerasan fisik, tetapi pelaku yang dilaporkan masih bebas berkeliaran. Bagi masyarakat, ini bukan hanya tentang satu kasus, tetapi tentang rasa keadilan yang seakan terabaikan. Ketika sebuah laporan resmi tidak mendapat kepastian, publik mulai bertanya-tanya: di mana keseriusan aparat dalam menegakkan hukum?
Kehadiran massa di Mako Polres Sidrap mengandung pesan penting: masyarakat menuntut transparansi, profesionalisme, dan keberanian institusi kepolisian dalam memproses laporan tanpa pandang bulu. Dugaan adanya intervensi semakin memperkeruh situasi dan menurunkan kepercayaan publik.
Kepercayaan terhadap aparat penegak hukum dibangun dari tindakan nyata, bukan sekadar janji atau pernyataan normatif. Polisi semestinya hadir sebagai pengayom, pelindung, sekaligus penegak hukum yang memberi kepastian dan rasa aman bagi masyarakat. Ketika laporan diabaikan atau diperlambat, citra itu runtuh.
Sidrap kini menjadi cermin ujian bagi Polres dan institusi kepolisian secara keseluruhan. Publik menanti pembuktian bahwa hukum berlaku untuk semua, tanpa kompromi atau intervensi. Jika Polres Sidrap mampu menunjukkan langkah konkret—mempercepat proses penyidikan, menahan pelaku, dan mempublikasikan progresnya secara terbuka—maka kepercayaan yang sempat goyah bisa pulih kembali.
Kasus Nurhayati bukan hanya perkara individu, tetapi representasi nasib masyarakat yang menaruh harapan pada penegak hukum. Jangan biarkan kekecewaan masyarakat berlanjut menjadi apatisme. Transparansi, profesionalisme, dan keberanian aparat dalam menegakkan hukum adalah kunci agar institusi ini tetap dipercaya.
Begitu yang saya pahami setelah melihat beberapa postingan media sosial dan membaca beberapa media lokal.