• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

    Iklan

    Hindari Sifat Egois dalam Berdoa

    Satry Polang
    Sabtu, 04 Oktober 2025, Oktober 04, 2025 WIB Last Updated 2025-10-05T03:29:15Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250


    Penulis: Dr. Wahidin Ar-Raffany, S.Ag., M.A
    Pimpinan Pesantren SEHATI – Lapakolongi, Sidenreng Rappang


    NARASIRAKYAT, SIDRAP – Sifat egois adalah sikap yang tidak pantas dipelihara, apalagi bila seseorang ingin dekat dengan Tuhannya. Hal ini juga berlaku dalam berdoa. Doa sejatinya bukan hanya tentang permohonan untuk diri sendiri, melainkan juga tentang kepedulian terhadap sesama.


    Egois berarti mementingkan diri sendiri, hanya berfokus pada kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pribadi, tanpa memperhatikan orang lain. Dalam konteks doa, sifat egois terlihat ketika seseorang hanya memohon keselamatan, rezeki, dan kebaikan untuk dirinya serta keluarganya, tanpa sedikit pun menyertakan doa untuk tetangga, sahabat, atau orang lain yang berjasa dalam hidupnya.


    Makna Doa dan Sifat Egois

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), doa adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Allah. Dengan demikian, doa yang egois adalah doa yang hanya berkutat pada kepentingan pribadi, tanpa peduli pada kebutuhan orang lain.

    Padahal, doa yang ikhlas tidaklah berhenti pada lingkup diri sendiri. Justru dengan mendoakan orang lain, kita turut membuka pintu kebaikan yang lebih luas.


    Hadits Tentang Keutamaan Mendoakan Orang Lain

    Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Muslim:

    مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ

    “Tidak ada seorang hamba Muslim yang berkenan mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan, kecuali malaikat mendoakan orang yang berdoa tersebut dengan kalimat: ‘Kamu juga mendapat sama persis sebagaimana doa yang kamu ucapkan itu.” (HR. Muslim: 4094)

    Hadits ini menegaskan bahwa doa untuk orang lain sejatinya akan kembali pada diri kita sendiri. Malaikat akan mengaminkan doa tersebut dan menghadiahkan kebaikan yang sama bagi sang pendoa.


    Rahasia Keikhlasan Doa

    Muhammad Abdul Baqi menjelaskan bahwa kata “zhahrul ghaib” bermakna mendoakan tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Rahasianya sederhana: doa yang dipanjatkan tanpa sepengetahuan orang lain lebih menunjukkan keikhlasan, karena tidak diiringi harapan imbalan atau pujian dari yang didoakan.


    Semakin sering kita mendoakan orang lain secara diam-diam, semakin banyak pula doa malaikat yang kembali kepada kita. Dengan kata lain, doa yang kita berikan justru memperkuat ikatan persaudaraan sekaligus membawa manfaat bagi diri sendiri.


    Berdoa bukan sekadar permintaan kepada Tuhan, melainkan juga wujud kepedulian sosial dan keikhlasan hati. Dengan meninggalkan sifat egois dalam berdoa, kita bukan hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memperluas keberkahan hidup bagi orang lain dan diri kita sendiri.

    Wallâhu a’lam bis shawâb.

    SARO MASE SIDENRENG RAPPANG – SALAMAKKI TOPADA SALAMA.
    Pesantren SEHATI, 3 Oktober 2025.

    Komentar

    Tampilkan