 |
Lomba Azan TK Kec. Baranti, Banjir Apresiasi! |
NARASIRAKYAT, Baranti, 5 Agustus 2025 — Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, panitia tingkat Kecamatan Baranti menyelenggarakan Lomba Azan antar RA/TK se-Kecamatan Baranti. Kegiatan ini digelar pada Selasa pagi, pukul 08.00 WITA, bertempat di Masjid Nurul Quro, Simpo, dan berhasil menyita perhatian banyak pihak.
Sebanyak 21 lembaga RA/TK mendaftar sebagai peserta lomba. Namun, saat registrasi ulang, hanya 20 peserta yang hadir dan mengikuti perlombaan. Meski masih usia dini, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, dengan dukungan penuh dari guru pendamping dan orang tua yang setia menemani.
Suasana lomba berlangsung hangat, menghibur, sekaligus penuh haru. Anak-anak tampil satu per satu untuk melantunkan azan, dengan gaya dan keberanian masing-masing. Sebagian tampil sangat percaya diri, sementara yang lain tampak gugup. Bahkan, beberapa peserta mengumandangkan azan sambil bersembunyi di balik tiang masjid, namun tetap mendapat sambutan positif dan apresiasi karena keberanian mereka tampil di depan umum.
Menurut Muh. Nasir, Kepala MTsN 1 Sidrap sekaligus Koordinator Bidang Kesenian kegiatan HUT RI Ke-80 Kecamatan Baranti, lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi sarana melatih mental, keberanian, dan kecintaan anak-anak terhadap syiar Islam sejak dini.
“Kegiatan lomba Azan ini sangat penting untuk melatih mental dan pembiasaan sejak kecil. Kami berharap anak-anak dapat mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri mereka melalui kegiatan ini,” ujarnya.
Penilaian lomba dilakukan oleh tiga juri profesional dari KUA Kecamatan Baranti, yang memberikan masukan positif dan membangun kepada seluruh peserta. Kegiatan ini tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga membawa kesan mendalam bagi para pendamping dan orang tua.
5 Fakta Menarik dari Lomba Azan RA/TK Baranti 2025:
-
21 RA/TK mendaftar, namun hanya 20 peserta yang registrasi ulang.
-
Lokasi lomba: Masjid Nurul Quro, salah satu masjid representatif di wilayah Simpo.
-
Beberapa peserta mengumandangkan azan sambil sembunyi, namun tetap diapresiasi karena berani tampil.
-
Juri berasal dari KUA Kecamatan Baranti dengan sistem penilaian objektif dan profesional.
-
Tujuan utama lomba bukan sekadar menang, tetapi pembentukan karakter dan pembiasaan syiar Islam sejak dini.
"Sekecil apapun suara mereka hari ini, bisa jadi gema syiar mereka akan menggema lebih luas di masa depan. Dari masjid kecil di Simpo, lahir bibit-bibit muazin hebat untuk Indonesia yang lebih bermartabat."
