![]() |
5 Fakta Menarik dari Kegiatan English for Tourism UMS Rappang |
NARASIRAKYAT, Toraja, 25–26 Oktober 2025 — Sebagai bentuk pembelajaran kontekstual yang menggabungkan teori dan praktik lapangan, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) melaksanakan kegiatan English for Tourism Field Learning di berbagai destinasi wisata ikonik Kabupaten Toraja.
Kegiatan akademik yang berlangsung selama dua hari ini mengajak mahasiswa menjelajahi Kete Kesu, Londa, Lolai (Negeri di Atas Awan), dan Buntu Burake, empat destinasi budaya dan alam yang menjadi simbol keindahan dan kearifan lokal masyarakat Toraja.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menggunakan bahasa Inggris secara komunikatif dalam konteks pariwisata, sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap nilai budaya lokal Indonesia.
Selama kegiatan, mahasiswa didampingi oleh Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bersama sejumlah dosen pengampu mata kuliah yang memberikan bimbingan akademik dan arahan praktis di lapangan. Proses ini dirancang untuk memastikan capaian pembelajaran mata kuliah English for Tourism dapat diterapkan secara nyata.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen prodi dalam menghadirkan pengalaman belajar yang kontekstual dan bermakna.
“Mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mengalami langsung bagaimana bahasa Inggris digunakan dalam dunia pariwisata. Ini menjadi bekal penting bagi mereka untuk menghadapi kebutuhan komunikasi global dan dunia kerja internasional,” jelasnya.
Selama berada di lokasi wisata, mahasiswa berinteraksi dengan pemandu wisata, wisatawan domestik dan mancanegara, serta masyarakat lokal. Mereka mempraktikkan keterampilan berbicara, mendeskripsikan objek wisata, dan menjelaskan nilai-nilai budaya dalam bahasa Inggris.
Pengalaman ini memberikan pelajaran nyata tentang bagaimana kemampuan bahasa dapat menjadi jembatan untuk memahami budaya lain sekaligus memperkenalkan kekayaan Indonesia ke dunia.
Salah satu peserta, mahasiswa bernama Fitriani, mengaku kegiatan ini membuka wawasannya.
“Saya jadi lebih percaya diri menggunakan bahasa Inggris dengan wisatawan. Ternyata belajar di lapangan seperti ini lebih seru dan membuat saya benar-benar merasakan manfaat belajar bahasa Inggris,” ujarnya penuh semangat.
Selain meningkatkan kemampuan komunikasi, kegiatan ini juga dirancang untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap potensi wisata lokal. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat Toraja, mahasiswa belajar tentang nilai gotong royong, penghormatan terhadap leluhur, dan keindahan budaya tradisional.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari upaya UMS Rappang dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki pengalaman praktis, empati budaya, dan wawasan global.
5 Fakta Menarik dari Kegiatan English for Tourism UMS Rappang
-
Lokasi pembelajaran langsung di destinasi wisata unggulan Toraja seperti Kete Kesu dan Londa yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
-
Mahasiswa berlatih berbicara bahasa Inggris dengan wisatawan dan pemandu lokal secara langsung.
-
Kegiatan merupakan bagian dari mata kuliah English for Tourism, mata kuliah khas Prodi Bahasa Inggris UMS Rappang.
-
Mengintegrasikan aspek budaya, pariwisata, dan komunikasi global dalam satu kegiatan pembelajaran.
-
Menjadi wadah mahasiswa untuk belajar menjadi pendidik bahasa Inggris yang adaptif, kreatif, dan berwawasan internasional.
Kegiatan pembelajaran lapangan di Toraja ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan sekadar ruang kelas, tetapi juga pengalaman hidup yang membentuk karakter, empati, dan wawasan global. Mahasiswa belajar bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi — tetapi jembatan untuk memahami dunia dan membawa nama baik daerah sendiri ke ranah internasional.





