Kolaborasi UNISAN Sidrap bersama Universitas Dwijendra Bali Dorong Kemajuan Pendidikan, Penelitian, Serta Pengabdian Masyarakat di Bidang Arsitektur |
NARASIRAKYAT, Denpasar, 10 Oktober 2025 — Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (UNISAN SIDRAP) mengukir langkah bersejarah melalui kegiatan Studi Kerja Lapangan (SKL) dan Workshop Arsitektur yang digelar di Universitas Dwijendra, Bali.
Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan akademik, tetapi juga momentum penting dengan ditandatanganinya MOU, MOA, dan IA antara kedua perguruan tinggi—menandai dimulainya kolaborasi resmi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang arsitektur.
Pada hari kedua kegiatan, mahasiswa disuguhkan dua sesi seminar arsitektur yang membangkitkan wawasan dan rasa ingin tahu mereka terhadap filosofi arsitektur Bali.
Sesi pertama diisi oleh Dr. Ir. Putu Gde Ery Suardana, M.Erg. dengan topik “Ergonomi Arsitektur Bali.”
Ia menjelaskan bahwa rancangan arsitektur tradisional Bali bukan hanya memperhatikan estetika, tetapi juga menyesuaikan dengan kenyamanan dan aktivitas manusia, sejalan dengan konsep “Tri Hita Karana”—tiga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Sesi kedua menghadirkan Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg. yang membawakan materi “Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rumah Tinggal Tradisional Bali.”
Ia memaparkan bagaimana RTH menjadi simbol keseimbangan spiritual dan ekologis, sekaligus warisan nilai lokal yang bisa diadaptasi dalam desain arsitektur modern yang ramah lingkungan.
Penandatanganan MOU, MOA, dan IA antara UNISAN Sidrap dan Universitas Dwijendra menjadi tonggak penting dalam pengembangan jaringan akademik lintas daerah.
Melalui kerja sama ini, kedua universitas berkomitmen menciptakan sinergi dalam penelitian arsitektur berkelanjutan, pertukaran dosen, kolaborasi riset, hingga program joint studio bagi mahasiswa.
Ketua Program Studi Arsitektur UNISAN Sidrap menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari praktik terbaik di daerah dengan tradisi arsitektur yang kuat seperti Bali.
“Mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengalami langsung bagaimana nilai budaya dan kearifan lokal diimplementasikan dalam arsitektur,” ujarnya.
5 Fakta Menarik dari Studi Lapangan UNISAN Sidrap di Bali
-
Tiga Dokumen Kerja Sama Ditandatangani Sekaligus: MOU, MOA, dan IA yang mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
-
Eksplorasi Arsitektur Tradisional Bali: Mahasiswa belajar langsung prinsip Tri Mandala (pembagian ruang suci, madya, dan nista) dalam rancangan bangunan tradisional.
-
Integrasi Nilai Lokal dalam Desain Modern: Materi seminar menekankan pentingnya kearifan lokal sebagai inspirasi arsitektur kontemporer.
-
Angkatan Pertama yang Menoreh Sejarah: Ini adalah kegiatan studi lapangan perdana mahasiswa Arsitektur UNISAN Sidrap sejak prodi ini berdiri.
-
Peluang Kolaborasi Jangka Panjang: Universitas Dwijendra dan UNISAN Sidrap sepakat membuka jalan bagi riset bersama dan program pertukaran mahasiswa di masa mendatang.
Salah satu mahasiswa peserta mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan tersebut.
“Selama ini kami belajar arsitektur dari buku dan teori, tapi di Bali kami melihat langsung bagaimana desain bisa lahir dari budaya dan spiritualitas,” ungkapnya dengan antusias.
Dosen pendamping juga menambahkan bahwa kunjungan ini menjadi sarana efektif untuk membangun karakter arsitek muda yang tidak hanya berpikir teknis, tetapi juga berjiwa humanis dan ekologis.
Melalui kegiatan ini, UNISAN Sidrap menunjukkan komitmennya dalam mencetak arsitek muda yang berwawasan luas, berakar pada nilai budaya lokal, dan mampu berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia.
